https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Diangkut Truk Tak Sesuai Standar, Tumpahan CPO Penuhi Jalan

Diangkut Truk Tak Sesuai Standar, Tumpahan CPO Penuhi Jalan

Anggota Polsek Batui saat memeriksa truk pengangkut minyak sawit, Sabtu (22/5) (Istimewa)


Jakarta, Elaeis.co - Ruas jalan nasional di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), dipenuhi tumpahan minyak sawit mentah (CPO) sehingga membahayakan pengguna jalan.

Ceceran CPO dijumpai mulai dari Desa Uso, Kecamatan Batui. Pihak kepolisian yang mendapatkan informasi segera mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tumpahan CPO berasal dari iring-iringan 17 truk pengangkut CPO milik PT DSP, perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Banggai, yang baru saja melintas. Pihak perusahaan dan 3 kontraktor pengangkut CPO lantas dipanggil polisi.

Kapolsek Batui Iptu IK Yoga Widata mengatakan, setelah 17 truk itu diperiksa, ternyata tujuh diantaranya tidak sesuai standar. “Sehingga menyebabkan adanya tumpahan CPO di sepanjang jalan yang dilaluinya,” katanya seperti dikutip Kumparan, kemarin.

“Hasil pemeriksaan, ceceran minyak sawit yang terdapat di Jalan Desa Uso adalah akibat dari kelalaian dari pihak perusahaan dan para kontraktor yang tidak mengecek secara maksimal kondisi kendaraan yang akan memuat CPO,” tambahnya.

CPO itu, katanya, diangkut dari Dusun Seseba, Desa Honbola, Kecamatan Batui menuju Pelabuhan Tangkiang, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai. “Menurut standar perusahaan, kendaraan yang memuat minyak CPO harus mobil tangki. Tetapi ada kebijakan untuk memberdayakan orang lokal sehingga diperbolehkan memakai mobil yang menggunakan tangki kotak atau rakitan,” katanya.

Truk dengan tangki rakitan itulah yang menumpahkan CPO ke jalan. Truk-truk yang tidak sesuai standar itu sempat ditahan oleh Polsek Batui, tetapi akhirnya dilepaskan. “Tapi mobil yang tidak safety tidak boleh lagi melakukan pengangkutan minyak sawit,” katanya.

Agar pengendara berhati-hati, menurutnya, ruas jalan yang terdapat ceceran minyak sawit sudah diberi rambu-rambu dan papan peringatan. “Kejadian ceceran minyak sawit di jalan raya bukan kali ini saja terjadi. Sudah pernah terjadi pada tahun 1999, 2017, 2018, 2019 dan 2020 di sepanjang jalan Kelurahan Lamo, Desa Honbola, dan Desa Uso Kecamatan Batui,” katanya.

Komentar Via Facebook :