Berita / Serba-Serbi /
Dibimbing WEI dan Unilever, Emak-emak Petani Sawit Ini Bisa Punya Gerai Oleh-oleh
Rengat, elaeis.co - Selama setahun para istri petani kelapa sawit binaan Swadaya Karya Serumpun digembleng untuk kreatif membangun pondasi pendapat sampingan melalui pemberdayaan ekonomi yang dilakukan Widya Erti Indonesia (WEI) dan Unilever.
Akhir dari kerja keras tersebut, sebelas kelompok wanita tani (KWT) dalam unit usaha Karya Serumpun memiliki gerai oleh-oleh produk hasil dari kreativitas.
Pusat perbelanjaan makanan ringan itu diresmikan pada Kamis (14/12), yang berlokasi di Jalan Lintas Timur, Desa Ringin, Kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu, Riau.
Dari pantauan elaeis.co, kuliner yang ditampilkan berasal dari hasil pertanian lokal seperti peyek paku, stick pepaya, dodol labu, hingga keripik pisang salai dan singkong.
Tak hanya itu ada juga makanan ringan stick keju, kulit ayam crispy, kerupuk ikan bilis, dan berbagai kerajinan tangan hasil tenunan istri para petani.
"Ini semua dampak positif dari Widya Erti Indonesia yang berkelanjutan setelah Karya Serumpun berkembang dari Program Sekolah Lapangan Kelapa Sawit (SLKS) sejak tahun 2017. Upaya itu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga maupun kelompok," terang Juliono, Ketua Karya Serumpun dalam sambutannya.
Juliono dalam kesempatan itu juga mengucapkan terimakasih kepada Widya Erti Indonesia (WEI) dan Unilever, pemerintah daerah maupun setingkat desa dan kecamatan yang telah membiarkan ruang atau dukungan dalam menjalankan kegiatan positif hingga sampai pada titik saat sekarang ini.
"Mudah-mudahan dengan adanya pusat oleh-oleh ini menjadi tempat ibu-ibu KWT untuk berkreasi membuat produk unggulannya," pungkasnya.
Untuk diketahui, bermula dari program Sekolah Lapang Kelapa Sawit, Karya Serumpun telah berkembang menjadi komunitas yang kuat.
Fokus mereka tidak hanya pada pencapaian sertifikasi RSPO, tetapi juga pada penguatan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.
Dukungan Widya Erti Indonesia dan Unilever terhadap pendampingan 11 Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam naungan Karya Serumpun telah menjadi bagian penting dalam mengembangkan potensi ekonomi keluarga petani.
Inisiatif ini memberikan kesempatan kepada perempuan untuk berkontribusi pada peningkatan pendapatan keluarga, membuka jalan bagi mereka untuk mengambil peran lebih aktif dalam ekonomi lokal.
Pembukaan gerai pusat oleh-oleh tersebut merupakan hasil nyata dari usaha bersama. Komitmen perkembangan positif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup petani dan keluarga.
Asosiasi itu tidak hanya menjadi simbol keberhasilan dalam pertanian sawit berkelanjutan, tetapi juga menjadi panutan dalam pemberdayaan perempuan di sektor pertanian.
"Gerai ini diharapkan mendorong lebih banyak perempuan daerah lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi lokal, dan mengambil peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan," ungkapnya.
Dalam peresmian gerai oleh-oleh Karya Serumpun, tampak hadir Camat Batang Gansal, Basuki, perwakilan dari Disperindag Inhu, Raja Tamrin, tokoh adat setempat, bhabinkamtibmas, dan beberapa kepala desa berkesempatan hadir untuk menyaksikan.
Komentar Via Facebook :