https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Didorong Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, NTP Riau Naik 1,55 Persen

Didorong Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, NTP Riau Naik 1,55 Persen

NTP Riau mengalami kenaikan, salah satunya didorong kenaikan harga sawit. foto: MC Riau


Pekanbaru, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau pada Agustus 2024 naik 1,55 persen dibandingkan bulan Juli 2024.

Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan, NTP Riau pada Agustus tercatat sebesar 175,65. Bulan sebelumnya mencapai 172,96.

Dia menjelaskan, kenaikan NTP ini didorong oleh meningkatnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,38 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. 

Baca juga: Sawit dan Karet Jadi Pendorong Kenaikan NTP Riau Juli 2024

"Kondisi ini menunjukkan bahwa daya beli petani di Provinsi Riau semakin membaik, terutama di subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat," ujarnya, kemarin.

Peningkatan NTP terjadi pada empat dari lima subsektor penyusun NTP. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,74 persen. 

"Ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas utama seperti kelapa sawit, kelapa, dan pinang," sebutnya.

Baca juga: Sawit dan Kopi Ikut Dongkrak NTP Juli 2024

Subsektor Perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,33 persen, diikuti oleh subsektor Hortikultura dengan kenaikan 0,28 persen, dan subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,06 persen. 

Sebaliknya, Peternakan menjadi satu-satunya subsektor yang mengalami penurunan NTP, yakni -0,96 persen.

Secara regional, enam dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP pada Agustus 2024. Provinsi Riau mencatat kenaikan NTP tertinggi kedua di Sumatera, di bawah Provinsi Sumatera Utara yang mencatat kenaikan sebesar 1,83 persen. 

Baca juga: Turun 0,96 Persen, NTP Provinsi Jambi Hanya 151,74

Sementara itu, empat provinsi lainnya mengalami penurunan NTP, dengan penurunan terdalam dialami oleh Provinsi Bengkulu sebesar 1,22 persen.

Kenaikan NTP di Riau menjadi angin segar bagi para petani, terutama di tengah tantangan fluktuasi harga komoditas. "Kami berharap tren positif ini terus berlanjut, sehingga kesejahteraan petani di Riau dapat semakin meningkat," tutup Asep.
 

Komentar Via Facebook :