https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Diduga Buang Limbah ke Sungai, Warga Inhu Geruduk Pabrik PT SSS

Diduga Buang Limbah ke Sungai, Warga Inhu Geruduk Pabrik PT SSS

Puluhan warga yang berasal dari lima desa unjuk rasa di depan kantor PT SSS. (Hamdan/Elaeis)


Rengat, Elaeis.co - Jenuh dengan tindakan perusahaan pabrik kelapa sawit yang diduga membuang limbah ke Sungai Batang Lala. Masyarakat lima desa di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor PT Sanling Sawit Sejahtera (SSS) pada Selasa (3/8). 

Dalam aksi itu, puluhan warga gabungan asal Desa Rumpian, Perkebunan Sei Lala, Sei Lala, Kelawat dan Desa Kuala Lala menuntut keras agar PT SSS tidak membuang limbah ke Sungai Batang Lala. Ungkapan kekesalan tersebut disampaikan mereka dalam bentuk tulisan di spanduk dan ditempelkan di pagar perusahaan.

Khairul, warga Desa Rimpian saat dikonfirmasi Elaeis.co mengatakan, unjuk rasa itu dilakukan lantaran sejak berdirinya pabrik tersebut masyarakat tidak bisa lagi memanfaatkan Sungai Batang Lala karena tercemar limbah. 

"Sebelum ada pabrik warga masih bisa memanfaatkan air sungai untuk mandi, mencuci serta lainya, tapi sekarang semuanya sirna," kata dia.

Atas aksi itu, pihak manajemen pabrik PT SSS merespon baik dengan meminta beberapa perwakilan masyarakat masuk kedalam Kantor untuk menyampaikan aspirasi secara musyawarah. 

Ihsan Siregar selaku Manager Legal perusahaan juga mengakui bahwa sejak berdirinya pabrik memang menimbulkan masalah. 

"Firasat kami, kemungkinan ada konflik kepentingan berdirinya pabrik di sini. Kalau problemnya limbah kan ada pihak yang mengawasi bahkan sudah ada proses dalam penelitian baku mutu dari Gakkum," terangnya. 

Ihsan Siregar mengatakan, dari hulu air Sungai Lala yang berwarna hitam itu bukan dibuat oleh pihaknya. Sebab pihak perusahaan mempunyai karyawan untuk mengawasi di sana.

Kemudian, Manejer Tehnik Bambang Sugiarto menambahkan, berdirinya pabrik semua butuh pengajian hingga membuat 14 kolam penampung limbah dan pengelolaannya yang sesuai aturan. Dinas terkait juga sudah melakukan pengujian bahwa penyebab warna air sungai hitam bukan karena limbah. 

"Jadi, kita tadi membikin kesepakatan, jika ada ikan yang mati di sungai batang lala maka masing-masing pihak siap bersama-sama menurunkan team terkait untuk melakukan pengambilan sample air pada lokasi ikan mati tersebut. Artinya kita tetap peduli terhadap lingkungan," kata dia.

Komentar Via Facebook :