https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Diminati Toke Sawit, Mobil Toyota Innova Bekas Laris Manis

Diminati Toke Sawit, Mobil Toyota Innova Bekas Laris Manis

Jejeran mobil bekas di salah zatu showroom di Pekanbaru (Syahrul)


Pekanbaru, Elaeis.co - Tingginya harga TBS kelapa sawit ikut mempengaruhi penjualan mobil bekas di Pekanbaru. Seperti yang terjadi di showroom Jaya Perkasa Mobilindo (JPM) yang beroperasi di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru.

Saat berbincang bersama Elaeis.co, pemilik JPM, Feri mengatakan, terjadi peningkatan penjualan di gerainya sejak awal tahun ini. Dibandingkan dengan periode yang sama di 2020, kondisi penjualan mobil bekasnya saat ini sudah mulai normal.

"Kalau dibandingkan awal pandemi saat ini kita sudah kembali normal. Artinya belum ada peningkatan yang signifikan dibanding dengan sebelum pandemi," tuturnya.

Dia mengaku pada awal pandemi usahanya sempat anjlok sampai 70 persen. Penurunan itu diperkirakan lantaran ekonomi masyarakat yang tak berputar karena adanya kebijakan lockdown. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk berhemat.

Feri bersyukur sudah bisa bernafas lega lantaran penjualan mobil bekasnya saat ini sudah mulai menunjukkan tren positif.

"Biasanya konsumen yang datang ke sini adalah warga dari luar daerah. Sekitar 70 persen pelanggan kami adalah petani sawit atau menggeluti bisnis sawit," ungkapnya.

Para pelanggan itu, katanya, paling banyak mencari Toyota Innova bekas. Dalam sebulan bisa 2-3 unit mobil tipe tersebut terjual.

"Tergantung stok sih. Tapi paling banyak konsumen datang mencari tahun produksi 2008-2010, baik itu tipe bensin maupun solar," bebernya.

Mobil keluaran tahun 2008-2010 itu dijual mulai dari Rp100 juta hingga Rp150 jutaan, tergantung dari kondisi kendaraan. "Tapi yang jadi hambatan adalah stok yang terbatas," sambungnya.

Pria yang sudah sejak 8 tahun lalu mengoperasikan showroomnya itu mengaku cukup banyak kendala dalam menjalankan usahanya. Diantaranya adanya regulasi PPNBM untuk pembelian unit baru. Hal itu tentu berdampak dengan minat masyarakat untuk membeli mobil bekas.

Lalu, regulasi dari pihak perbankan yang memperketat aturan bagi konsumen yang hendak melakukan pembelian secara kredit. Selanjutnya, stok mobil bekas yang kini cukup sulit untuk dicari.

"Biasanya kami ada kerja sama dengan showroom mobil yang menjual produk baru. Kalau ada konsumen ingin melakukan trade in, mobil bekasnya ditampung oleh JPM dan mobil barurnya dipasok showroom. Tapi ketersediaan produk yang baru pun kadang belum tersedia, kami juga tak dapat mobil bekas," katanya.

Saat ini JPM memiliki 10 unit kendaraan kondisi bekas yang dihargai mulai Rp100-Rp300 jutaan. "Mudah-mudahan ekonomi terus membaik sehingga penjualan mobil bekas semakin bagus," katanya.

Komentar Via Facebook :