https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Dinilai Kurang Kontribusi ke Desa Koto Tandun, ini Jawaban Pihak PT SPR Langgak

Dinilai Kurang Kontribusi ke Desa Koto Tandun, ini Jawaban Pihak PT SPR Langgak

Ladang minyak PT SPR Langgak. Foto: Yahya


Pasir Pangaraian, elaeis.co - Kontribusi perusahaan tambang minyak PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) Langgak bagi masyarakat di wilayah operasionalnya yakni Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, masih sangat minim.

Pernyataan itu disampaikan Kelapa Desa Koto Tandun, Muhammad Thosin Rahmadani. Menurutnya, selama ini PT SPR Langgak belum memberikan dampak positif yang sangat besar bagi desanya. Pihaknya tidak membantah bahwasanya SPR sudah pernah memberikan dana tanggung jawab sosial atau CSR, namun itu dirasa belum maksimal.

"Memang iya PT SPR Langgak sudah ada membantu sebagian warga dan berkontribusi buat desa ini. Namun kalau mengingat desa ini adalah wilayah operasional utama mereka, yang diberikan itu belum seberapa. Kalau ditotal mungkin paling sekitar Rp 22 jutaan dalam setahun," kata Thosin kepada elaeis.co, kemarin.

"Mestinya SPR Langgak harus pro aktif untuk mendukung pembangunan di Rohul ini khususnya ke Desa Koto Tandun. Sebab, Koto Tandun tak terlepas bagian dari lingkungan operasional perusahaan. Sekali lagi kita minta perusahaan itu agar menyalurkan CSR-nya secara maksimal guna kemajuan desa ini," tambahnya. 

Humas PT SPR Langgak Field, Arbain, membantah tudingan itu. Bahkan dia tampaknya kesal terhadap pernyataan Thosin tersebut. Dia menyebut pihaknya setiap tahun memberikan kontribusi besar dalam memberikan dana CSR-nya khususnya ke Desa Koto Tandun.

"Apa yang tidak dibantu oleh PT SPR Langgak, kita membantu kok. Ada bengkel motor, UMKM Langgak, bantuan ke SMP baik pembelian laptop, tunjangan gurunya, bantuan drum band, bantuan TK, bantuan pengerasan jalan, bantuan untuk sekolah madrasah. Tahun ini saja kita sudah mulai sosialisasi bantuan untuk guru-guru, santunan anak yatim dan tahun ini juga ada pengecatan untuk SMP. Semua kita layani," kata Arbain kepada elaeis.co, Minggu (7/5).

Dia bahkan mengklaim PT SPR Langgak nomor satu yang paling peduli pada Koto Tandun.

"Berapa perusahaan yang beroperasi di desa itu, bandingkan saja ada gak sama besarnya seperti yang diberikan PT SPR Langgak. Sementara dia baru, sudah mengucapkan kata itu. Sebenarnya gak boleh seperti itu, kalau memang ada masalah, harusnya kita diundangnya dan jangan langsung menjustifikasi SPR tidak berkontribusi dan tidak ada CSR," kritiknya.

"Soal keluhan lain seperti tenaga kerja lokal, kenapa masyarakat Koto Tandun tidak ada yang diangkat sebagai karyawan SPR? Untuk menyerap tenaga kerja, kita mengedepankan skill. Kalau non skill diangkat, tentu akan berdampak buruk, bisa-bisa hancur perusahaan. Ya kan?" pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :