https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pembangunan RSUD, Sejumlah Pejabat Bungkam

Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pembangunan RSUD, Sejumlah Pejabat Bungkam

Gedung baru RSUD Rohul berlantai enam sudah rampung namun sampai saat ini belum digunakan. Foto: Yahya/elaeis.co


Pasir Pangaraian, elaeis.co - Meski sudah berdiri megah, gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu (rohul), Riau, hingga saat ini belum dipakai. Proyek yang menelan biaya sebesar Rp 82,8 milyar yang bersumber dari APBN dan Bankeu Provinsi Riau itu diduga sarat korupsi.

Pembangunan gedung berlantai enam itu pernah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 5 September 2018 lalu. Baru-baru ini, tim Ditreskrimsus Polda Riau juga turun menyelidiki proyek tersebut.

Sejumlah pejabat yang berkaitan dengan pembangunan gedung baru RSUD Rohul tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Salah satunya mantan Plt Direktur RSUD Rohul, dr Yakub, yang saat ini menjabat di bidang pelayanan RSUD Rohul.

Saat dihubungi elaeis.co, dia tidak menampik sudah pernah dipanggil oleh Ditreskrimsus Polda Riau. Namun dia enggan banyak bicara.

"Saya sudah gak di bagian itu, saya sekarang di pelayanan," katanya singkat, Senin (13/6).

Pejabat lain yang disebut-sebut juga ikut diperiksa adalah mantan Humas RSUD Rohul tahun 2015 silam, Minarli, yang saat ini menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Rohul. Namun dia tidak menanggapi sejumlah pertanyaan yang disampaikan elaeis.co lewat aplikasi pesan singkat.

Begitu juga dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Kus Edi, yang saat ini menjabat Kepala Puskesmas Rambah. Beberapa kali dihubungi, dia tidak bersedia menjawab sambungan telefon dan pesan yang dilayangkan pun tidak dibalas.

Sejumlah tokoh masyarakat Rohul mendesak Polda Riau segera menuntaskan kasus dugaan korupsi tersebut serta diungkap secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi.

"Masyarakat sudah lama menanti gedung baru itu, namun tak kunjung bisa dipakai. Ini ada apa, masyarakat sudah rugi. Pelayanan di RSUD saat ini masih jauh dari kata layak," kata Wahidin, seorang pengamat sosial dan politik setempat.

 

Komentar Via Facebook :