Berita / Sumatera /
Dipolisikan Gubernur Riau Gegara 'Drakula', Ini Kata Pendemo
Pekanbaru, Elaeis.co - Alqudri Tambusai selaku kordinator pendemo mengaku tidak takut dengan langkah hukum yang dilakukan Syamsuar. Dia menilai langkah Syamsuar yang membuat aduan ke Mapolda Riau soal demonstrasi yang dilakukannya seperti anak-anak dan panik.
"Sebagai warga negara berdemokrasi, saya persilahkan karena itu akses dan dilindungi undang-undang. Tetapi menurut kami itu menunjukkan bahwa Syamsuar orang yang anti kritik, tidak sesuai budaya demokrasi yang saling laporkan," ucap Alqudri, Kamis (24/6).
Menurut Alqudri, pengaduan ke Polda Riau itu tak mencerminkan jiwa seorang pemimpin. Dia membandingkan Syamsuar dengan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak pernah membuat pengaduan karena dikritik.
"Ini bukti beliau (Syamsuar) sosok yang anti kritik dan beliau harus banyak belajar dari pemimpin kita Pak Jokowi. Pak Jokowi sering dihina, tekanan banyak tetapi tidak pernah mengadu," ucapnya.
Dia berharap Syamsuar dapat membuka ruang dialog atas aksi demonstrasi yang mengkritisinya. Karena, para pendemo juga ingin mendapat penjelasan soal laporan ke Kejaksaan Tinggi terkait dugaan korupsi bantuan sosial Rp 56,7 miliar di Pemkab Siak.
"Secara etika seharusnya pak Gubernur ini membuka ruang dialog, ini malah seperti orang panik. Kalau beliau bersih ya enggak perlu panik, enggak perlu kalang kabut dan undang mahasiswa untuk diskusi," katanya.
Alqudri menyampaikan, alasan mengedit foto Syamsuar jadi drakula itu hanya perumpamaan terkait kasus korupsi.
"Setiap orang bebas ya untuk interpretasikan foto itu. Ini lebih kepada substansi karena drakula ini simbol sesuatu yang menghisap darah kepada korban, korupsi itu membunuh pelan-pelan dan tindakan lain yang membuat rakyat menderita ya itu, analoginya begitu," kata Alqudri.
Dia juga mengatakan, tudingan drakula itu terhadap jabatan gubernurnya, bukan sosok pribadi Syamsuar.
"Redaksional kami tidak ada Syamsuar drakula, tidak ada seperti itu. Kami kan pakai Gubernur, Gubernur Drakula. Jadi menurut kami butuh kecerdasan atau intelektual lebih untuk melihat ini. Jangan kekanak-kanakan lah," tambahnya.
Alqudri berharap Kejaksaan Tinggi Riau tetap mengusut laporan mereka terkait dugaan korupsi bantuan sosial di Siak. Apalagi dugaan itu mengarah kepada Syamsuar yang saat itu menjabat sebagai Bupati Siak.
"Kami berharap jadikan hukum ini sebagai panglima. Menjalankan hukum dengan sebaik-baiknya, khususnya kejaksaan dalam memproses ini (dugaan korupsi). Itu satu hal berbeda, kasus beliau untuk di kejaksaan harus tetap lakukan penyelidikan di lapangan. Kami siap kalau kejaksaan mau minta bukti-bukti," tandasnya.
Komentar Via Facebook :