Berita / Sumatera /
Disbun Ikut Uji Rendemen Agar TBS Petani tak Dibeli Murah
Pekanbaru, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau tengah berada di puncak. Beberapa kali bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Namun harga yang diterima oleh petani swadaya masih jauh dari harga resmi yang ditetapkan pemerintah.
Penyebabnya adalah rendahnya rendemen atau persentase perolehan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dari pengolahan TBS di pabrik kelapa sawit (PKS).
Kepala Dinas Perkebunan (disbun) Provinsi Riau, Zulfadli menyebutkan, saat ini masih banyak pabrik yang melaporkan bahwa rendemen sawit petani masih rendah. Untuk membuktikan kebenaran informasi itu, Dinas Perkebunan Provinsi Riau saat ini ikut melakukan uji rendemen dengan bantuan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“TBS petani swadaya sering diisukan rendemennya rendah. Pemerintah akhirnya ikut campur, bagaimana supaya petani mendapatkan harga yang berkeadilan. Jadi kemarin kami usul melakukan uji rendemen melalui dana BPDPKS, dan itu sudah berjalan. Sekitar 500 titik akan kami uji di Riau,” kata Zulfadli kepada Elaeis.co, Rabu (6/10/2021).
Jika disbun sudah memegang data, katanya, PKS tidak akan bisa semena-mena menetapkan rendemen TBS petani swadaya secara sepihak.
“Pemerintah mau mengurangi agar tidak ada lagi pabrik-pabrik yang rendemennya rendah. Nanti tidak hanya pabrik yang memutuskan rendemen, tapi pemerintah juga akan terlibat. Rendemen tidak lagi keputusan sepihak PKS,” jelasnya.
Dia menambahkan, uji rendemen oleh Disbun Riau secepatnya akan disosialisasikan ke seluruh PKS yang ada di Riau. “Saya tidak akan berhenti kalau untuk kepentingan petani,” pungkasnya.
Komentar Via Facebook :