Berita / Bisnis /
Disbun Riau Kumpulkan Perusahaan Sawit, Apkasindo Ingatkan Ini
Pekanbaru, Elaeis.co - Dinas Perkebunan Pemprov Riau mencatat, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau sudah mencapai 508 hektare sejak awal tahun 2021. Bahkan, lebih dari 100 hektare di antaranya merupakan lahan di Cagar Biosfer Kabupaten Bengkalis.
Disbun Riau langsung mengumpulkan 100 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dihadiri Jatmiko K Santosa dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) dihadiri Suher.
"Kami mengundang 100 perusahaan dan petani sawit di Riau. Terutama yang ada di daerah rawan, seperti di Bengkalis, Dumai, Meranti, Rohil dan beberapa daerah yang potensi kebakarannya sangat tinggi," kata Kepala Dinas Perkebunan, Zulfadli di Balai Serindit, Gedung Daerah Pemprov Riau, Jumat (5/3).
Zul mengintruksikan kepada para perusahaan dan petani sawit agar ikut dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Bagi perusahaan, diminta untuk menyiapkan satgas karhutla masing-masing serta alat pemadamnya.
"Semuanya harus terlibat pemadaman, minimal 20 persen di lahan-lahan plasma perusahaan. Kita takutnya 2021 ini terjadi seperti 2019, ini data awal saja sudah 300 titik lebih terbakar," katanya.
Dari seluruh perusahaan diundang, perwakilan perusahaan dari Kabupaten Kuantan Singingi banyak yang tidak hadir. Itu terlihat dari kursi kosong dan absensi.
Meski demikian, Zul meminta agar perusahaan yang tidak hadir juga mematuhi aturan main Pemprov Riau dalam menangani karhutla.
"Perusahaan dari Kuansing banyak kosong kursinya, tidak hadir. Mudah-mudahan mereka dapat mendengar ini," tegasnya.
Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Aplasindo), Gulat Medali Emas Manurung menyebutkan, karhutla di Riau dan beberapa daerah di ndonesia telah menjadi perhatian sejak awal.
Sebanyak 22 perwakilan DPW Apkasindo se Indonesia juga telah membahas pencegahan karhutla.
"Masalah kebakaran lahan dan hutan ini merupakan perhatian serius Apkasindo. Kami sudah berulang kali membahasnya, setiap rapat DPP yang diikuti 22 DPW Provinsi," kata Gulat saat dihubungi.
Tak hanya itu, Gulat juga menegaskan agar pata Ketua DPW Apkasindo untuk menyampaikan kepada para petani agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Apalagi Pemprov Riau menyedikana alat berat untuk petani yang ingin membuka lahan secara gratis.
"Setiap ada kesempatan pertuemuan virtual juga saya ingatkan agar jangan membakar lahan," kata Gulat.
Gulat juga meminta tak ada lagi titik api di kawasan lahan petani sawit. Karena, kata Gulat, kebakaran lahan berawal dari api-api kecil.
"Kami sepakat dan tegas untuk tidak ada api di lahan petani sawit, melarang melakukan tindakan membakar kebun, sekalipun itu membersihkan pekarangan rumah yang ada di kebun," jelasnya.
Gulat tidak mentolerir petani yang sengaja membakar lahan sebelum ditanami sawit. Jika ada petani yang melakukannya, Gulat menegaskan akan mengantarkan sendiri pelaku tersebut ke polisi.
"Kami dari Apkasindo sendiri yang akan mengantarkan langsung petani ke polisi jika masih membuka lahan dengan cara membakar. Karena kami juga telah membentuk relawan penanggulangan karhutla dan berkordinasi dengan Satgas di masing-masing daerah," pungkas Gulat.
Komentar Via Facebook :