Berita / Sumatera /
Disbun Sumbar Dukung Pemkab Pessel Atur Penetapan Harga TBS
Padang, elaeis.co - Kisruh harga hasil kebun kelapa sawit petani swadaya di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang dibeli dengan rendah masih menjadi perbincangan sejumlah pihak. Dimana beberapa waktu lalu informasinya harga TBS hanya dibandrol dengan harga di bawah Rp1.000/kg.
Untuk menuntaskan permasalahan itu Dinas Perkebunan Provinsi Sumbar mendukung agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pessel mengatur penetapan harga yang disepakati dengan mengacu pada Pergub.
"Awalnya mungkin Pemkab dapat mengajak petani dan perusahaan untuk saling berkomunikasi. Kemudian Bupati tentunya dapat memutuskan untuk pembentukan tim penetapan agar harga petani swadaya lebih terjamin," ujarnya Ketua Tim Penetapan Harga Disbun Sumbar, Azmal saat berbincang bersama elaeis.co, Kamis (3/11).
Lanjut pria yang kental dengan logat Sumbar-nya ini, penetapan harga untuk petani swadaya itu bukan hanya dapat dilakukan di Pessel saja, namun juga di seluruh kabupaten yang ada di Sumbar. Seharusnya Pemkab kata Azmal menetapkan aturan ini untuk mengangkat keterpurukan petani swadaya khususnya terkait harga TBS.
"Jadi bisa ditetapkan setiap minggu. Dimana seluruh pelaku di perkebunan sawit harus mentaati penetapan tadi," bebernya.
Sementara terkait isu yang beredar bahwa harga TBS Pessel dibawah Rp1.000/kg, Azmal mengatakan bahwa itu bukanlah informasi yang benar. Meski memang sempat ada dua kali terjadi Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Pessel beberapa waktu lalu.
Kendati begitu ia tidak menampik bahwa rantai jual TBS menjadi salah satu faktor rendahnya harga TBS petani swadaya. "Selain rantai pasok memang lantaran kualitas hasil kebun yang dinilai perusahaan dibawah standar petani mitra. Biasanya selisih harga petani swadaya dan mitra bisa sampai 20%," paparnya.
Sedangkan saat ini tutur Azmal, harga sawit swadaya di Pessel sudah lumayan bagus. Yakni dibandrol seharga Rp2.200/kg. Ini diakui Azmal sudah berada di titik kewajaran.
"Kalau mau berbanding lurus dengan harga mitra tentu tidak bisa. Sebab dari perawatan, pemeliharaan bahkan saat penanaman sudah berbeda dengan mitra. Mitra lebih menjamin sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan, begitulah gampangnya," tandasnya.
Komentar Via Facebook :