Pekanbaru, elaeis.co - Gajah sumatera kembali ditemukan mati di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. Gajah berusia 3 tahun yang diberi nama Rizki itu mati usai terjangkit virus Elephant Endotheliotropic Herves Virus (EEHV).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan mengatakan, kondisi tidak wajar gajah Rizki diketahui pada Jumat (11/8) sore.

"Saat itu pawang gajah yang sedang menggiring gajah kembali ke PLG Minas minus usai diangon melihat bahwa ada pembengkakan pada bagian wajah gajah," kata Genman, kemarin.

Mengetahui kondisi ini, Tim dokter dari BBKSDA Riau kemudian meminta kepada pawang gajah untuk  memberikan penambahan makanan nutrisi dan memandu pawang gajah untuk intensif mengawasi dan mengobservasi perkembangan kondisi gajah Rizki secara berkala.

"Akan tetapi, pada Minggu pagi sekitar pukul 7.00 WIB, gajah Rizki ditemukan sudah dalam kondisi mati. Tim medis langsung melakukan neukropsi dan secara patologi anatomi. Dan penyebab kematian gajah Rizki diduga disebabkan oleh infeksi virus penyakit EEHV yang ditandai dengan kondisi beberapa organ," ucapnya.

Adapun hasil nekropsi tersebut yakni, kondisi lidah gajah mengalami kebiruan atau cianosis, muka dan mata mengalami pembengkakan dan kondisi anus terbuka terdapat cairan berlendir.

"Pada bagian kulit terdapat banyak bintik darah atau ptechi, pada bagian mesentrium dan eerosa mengalami perdarahan menyeluruh diseluruh rongga peritonium. Kemudian kondisi lambung, paru-paru, limpa dan usus besar mengalami perdarahan," tambahnya.

Selain itu, kondisi hati juga mengalami pembengkakan (hepatomegali), selaput pada ginjal lengket dan mengalami perdarahan, serta kondisi jantung mengalami pendarahan yang luas di semua lapisan jantung dan terlihat menghitam atau gosong.

"Untuk memastikan penyebab kematian gajah Rizki, pada beberapa bagian organ yaitu, jantung, hati, limpa, ginjal, paru-paru, lidah, usus besar, usus halus atau kecil disisihkan dan akan diuji di laboratorium," pungkasnya.