https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Distankan dan Poktan Jaya Tani Lakukan Panen Jagung Bersama Hasil Tumpang Sari dengan Sawit

Distankan dan Poktan Jaya Tani Lakukan Panen Jagung Bersama Hasil Tumpang Sari dengan Sawit

Distankan Inhu bersama petani holtikultura saat panen jagung di Desa Penyaguhan, Kecamatan Batang Gansal. Foto: Hamdan/Elaeis


Rengat, elaeis.co - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, melakukan panen jagung hasil tanaman tumpang sari dengan kelapa sawit bersama Kelompok Jaya Tani, Desa Penyaguhan, Kecamatan Batang Gansal, Jumat (20/10). 

Kadistankan Inhu Dedi Dianto mengatakan  kagum terhadap perkembangan hasil pertanian jagung petani Kelompok Jaya Tani yang setiap tahunnya mengalami peningkatan produksi.

" Atas nama pemerintah saya apresiasi keberhasilan kelompok tani ini yang kreatif mendapatkan lahan disela-sela kebun kelapa sawit. Kami terus mendorong petani untuk meningkatkan ketahanan pangan tidak sekedar padi dan jagung melainkan komoditas lainnya," ujarnya. 

Program ketahanan pangan salah satu visi dan misi Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi, lanjutnya. Jadi kehadiran pemerintah dalam momentum panen jagung ini adalah upaya memberikan pembinaan dan motivasi kepada petani, khususnya binaan dinas. 

"Untuk Kelompok Jaya Tani diharapkan tanaman jagung terus ditingkatkan dan disinergikan dalam meningkatkan ketahanan pangan," pungkasnya. 

Sebagai diketahui, ada sekitar 90 hektar tanaman jagung milik Kelompok Jaya Tani yang telah siap untuk dipanen. Semua luasan hamparan tadi memiliki tanaman utama yakni perkebunan kelapa sawit. 

"Sebenarnya keseluruhan lahan ada 150 hektar untuk dikelola beberapa kelompok bercocok tanam, akan tetapi hanya 90 hektar yang menghasilkan," terang Danu Kusuma Wardowo,  selaku Koordinator penyuluh pertanian dan perikanan tingkat kecamatan Batang Gansal. 

Dia menjelaskan, produksi tanaman jagung tumpang sari ini yang dapat dihasilkan petani bisa mencapai 8,6 ton/hektar. Budidaya tanam tersebut telah berjalan selama 4 tahun. Jika dikalkulasikan, maka pendapatan petani dari hasil tumpang sari dalam setahun di kisaran Rp 3 milyar lebih.
 

Komentar Via Facebook :