Berita / Nasional /
Ditemukan, Migor Curah DMO yang Dikemas Kembali dalam Kemasan Botol
Jakarta, elaeis.co - Plt. Direktur Jenderal PKTN, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang, mengatakan pihaknya menemukan minyak goreng (migor) curah Domestic Market Obligation (DMO) yang dikemas kembali dalam kemasan botol dengan ukuran 0,8 liter, 0,9 liter, dan 1 liter tanpa merek dan label keterangan ukuran.
"Penjualan migor curah yang dikemas kembali dalam botol polos tanpa disertai merek dan label berpotensi mengelabui konsumen karena botol tidak dalam ukuran standar 1 liter," kata Moga, menyusul setelah Kemendag bersama Satgas Pangan Polda Lampung dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung melakukan pemantauan dan pengawasan pada 24–28 Februari 2023.
Langkah itu dilakukan untuk memastikan penjualan minyak goreng dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain itu, menurut Moga, terdapat pelaku usaha yang menjual migor curah dengan rantai distribusi yang panjang, sehingga menyebabkan harga eceran tertinggi (HET) tidak tercapai di tingkat konsumen.
"Hal ini tidak sesuai Permendag Nomor 49 tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat," katanya, mengutip kemendag.go.id, Jumat (2/3) kemarin.
Secara umum, menurut Moga, dari hasil pengawasan, Kemendag bersama Satgas Pangan Polda Lampung dan Disperindag Provinsi Lampung berhasil mengamankan sementara 9.648 botol minyak goreng curah atau setara 24,8 ton dari beberapa distributor minyak goreng di Bandar Lampung.
Terhadap hasil temuan ini, menurut Moga, Kemendag bersama Satgas Pangan Polda Lampung dan Disperindag Provinsi Lampung memerintahkan kepada para pelaku usaha untuk menyalurkan minyak gorengnya langsung kepada konsumen dalam bentuk curah kembali sebagaimana diatur dalam Permendag Nomor 49 Tahun 2022 guna memenuhi ketersediaan di pasar.
Turut hadir Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kasan; Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Manajemen dan Tata Kelola, Veri Anggrijono; dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Syailendra.
Komentar Via Facebook :