https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Diutus ke Dubai, ini Oleh-oleh yang Dibawa Buat Petani

Diutus ke Dubai, ini Oleh-oleh yang Dibawa Buat Petani

Pengurus DPP Asosiasi SAMADE, Fery Harianja, bersama Plt Ketua DMSI, Sahat Maruli Sinaga (melambaikan tangan), di sela kegiatan Dubai Expo 2021 (Dok. pribadi)


Jakarta, Elaeis.co - Tidak sia-sia Ketua Umum DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), Tolen Ketaren, mempercayakan Fery Harianja, seorang petani sawit sekaligus pengurus DPP SAMADE, untuk ikut acara Dubai Expo yang berlangsung mulai 17-23 Oktober 2021 di Uni Emirat Arab.

Saat dihubungi Elaeis.co, Senin (25/10/2021), Fery yang menjalani masa karantina bersama anggota delegasi Indonesia lainnya di Hotel Grad Mercure, Jakarta, mengaku telah membangun kesepakatan dengan para pakar dan praktisi sawit asal Indonesia yang dijumpai di acara itu.

Kesepakatan yang dibangun, kata Fery, bertujuan untuk memanfaatkan potensi biomassa sawit untuk meningkatkan penghasilan para petani di luar urusan menjual tandan buah segar (TBS).

“Saya beruntung di acara Dubai Expo itu berjumpa dengan sejumlah pakar dan praktisi pengembangan potensi sawit. Mereka umumnya sepakat untuk membantu para petani sawit anggota SAMADE untuk meraih manfaat lain dari sawit selain yang terkait dengan penjualan TBS,” kata peraih gelar Magister Lingkungan dari Universitas Riau (UNRI) ini.

Kesepakatan-kesepakatan secara lisan itu, kata Fery, bisa menjadi oleh-oleh yang berguna bagi SAMADE. Ia mencontohkan kesepakatan pelatihan pembuatan batik sawit antara SAMADE dengan Hj Siti Zunaiyah Budi Arty, seorang instruktur pembuatan batik sawit sekaligus pemilik Griya Batik Gresik.

“Beliau bersedia membantu para petani sawit swadaya anggota SAMADE untuk membuat batik sawit. Proses pelatihan akan dilakukan melalui Koperasi SAMADE. Dan sudah bisa kita prediksi, kemungkinan terbesar peserta pelatihan ini nantinya adalah istri-istri petani sawit,” kata Fery.

Lalu kesepakatan dengan Sahat Maruli Sinaga selaku Pelaksana Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) yang akan memberikan pelatihan kepada para anggota SAMADE untuk membuat industry vegetable oil (IVO) dan processed palm oil (PPO). Pelatihan itu rencananya akan melibatkan Laboratorium CaRE Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terbukti telah mampu menghasilkan katalis Merah Putih.

Sahat Sinaga, kata Fery, bahkan mengajak SAMADE untuk membicarakan hal itu secara lebih detail melalui pertemuan yang digelar secara daring. “Sebagai tambahan, Pak Sahat Sinaga pun bersedia membantu pemasaran batik sawit produksi Koperasi SAMADE. Proses pemasaran akan dilakukan melalui DMSI,” bebernya.

Sejumlah pakar sawit yang dijumpai Fery juga sudah menyatakan komitme membantu pembuatan pupuk organik untuk sawit berbahan baku tandan kosong (tankos), kotoran hewan (kohe), pelepah sawit, dan rerumputan. 


 

Komentar Via Facebook :