Berita / Sumatera /
DMO Ekspor CPO akan Ditingkatkan, Apkasindo Jambi: Pasti Petani yang Kena Dampaknya
Jambi, elaeis.co - Kasriwandi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Jambi, mengatakan kebijakan pemerintah untuk peningkatan Domestic Market Obligation (DMO) ekspor CPO hingga 50 persen diyakini akan berdampak pada harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.
"Pasti petani (kelapa sawit) yang akan merasakan dampaknya," ujar Kasriwandi kepada elaeis.co melalui sambungan telepon, Minggu (12/2).
"Pengusaha mana pula mau dirugikan," katanya. Dijelaskan, pengusaha pasti punya hitung-hitungan tersendiri dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, yang gilirannya beban tambahan dari setiap kebijakan itu biasanya ditimpakan kepada petani.
Dikatakan Kasriwandi, kalau saat ini harga TBS Rp2.500/kg di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS), "Itu artinya bersiap-siaplah untuk kembali menghadapi penurunan harga," tambahnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa kebijakan pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO) ekspor CPO saat ini ditingkatkan hingga 50%. Bahkan hak ekspor juga bakal didepositokan.
Dipaparkan Luhut, kenaikan yang terjadi yakni dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton. Perihal ini dilakukan untuk menjaga pasokan kebutuhan dalam negeri menyambut datangnya Idul Fitri 2023 nanti. Selain itu, menurut Luhut, langkah ini juga bertujuan agar harga kebutuhan produk tersebut tetap stabil.
Komentar Via Facebook :