Jakarta, Elaeis.co - Komisi VI DPR RI mendorong pemerintah agar dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Terkhusus minyak goreng.

"Untuk minyak goreng, kami mendukung langkah Presiden Jokowi mengutamakan kebutuhan dalam negeri. Walaupun harga CPO (crude palm oil) dunia naik," kata Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty dalam keterangannya.

Menurutnya kenaikan harga minyak goreng dipicu melambungnya harga minyak mentah (CPO) di pasar global.

"Prioritas utama pemerintah adalah kebutuhan rakyat. Harga minyak goreng harus tetap terjangkau," terang politisi PDI-Perjuangan ini.

Seperti halnya pemerintah dalam urusan pasokan LNG dan batubara, Evita juga mendukung langkah pemerintah yang mengutamakan kebutuhan dalam negeri.

Sementara, Anggota Komisi VI DPR RI Amin mengatakan, berdasarkan catatannya, melambungnya harga minyak goreng sudah berlangsung tiga bulan atau lebih. Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, saat ini harga minyak goreng mencapai Rp20 ribu per liter, bahkan di beberapa daerah harganya sudah lebih dari Rp20 ribu.

Amin menilai, kondisi tersebut akan berdampak pada perekonomian nasional dengan naiknya inflasi akibat harga minyak goreng yang tidak terkendali. "Maka pemerintah harus melindungi kepentingan rakyat yang saat ini terganggu untuk memenuhi kebutuhan pokok masih," kata dia.

Kenaikan harga minyak goreng, kata Amin, akan berpengaruh terhadap harga dari jenis barang kebutuhan lain dan produk makanan turunannya.

Padahal, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia, oleh karenanya Amin menekankan pemerintah harus berani mengintervensi pasar minyak goreng di dalam negeri dengan sejumlah program untuk menurunkan harganya.