https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Drama Pengemis saat Dibawa Satpol PP Pekanbaru, Pingsan hingga Lupa Ingatan

Drama Pengemis saat Dibawa Satpol PP Pekanbaru, Pingsan hingga Lupa Ingatan

Drama Pengemis saat Dibawa Satpol PP Pekanbaru, Pingsan hingga Lupa Ingatan. Ist


Pekanbaru, Elaeis.co - Ada-ada saja tingkah para pengemis di Kota Pekanbaru. Untuk mengelabui petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan razia, para pengemis itu berpura-pura tidak saling mengenal meskipun masih satu keluarga. 

Kejadian itu terlihat saat petugas Satpol PP dan Dinas Sosial Kota Pekanbaru melakukan razia di jalan-jalan protokol, Jumat (11/2) kemarin.

Saya petugas yang menggelar razia tiba di Jalan Diponegoro, tepatnya di sekitar Fakultas Kedokteran Universitas Riau, terlihat sejumlah ibu-ibu serta balita. Petugas kemudian bertanya kepada mereka tentang kegiatan mereka di lokasi. 

"Ini lagi duduk nunggu dijemput suami. Ya sebentar lagi suami datang," kata seorang pengemis, Yuliana saat ditanya petugas.

Karena curiga ada seorang nenek yang juga duduk tidak jauh darinya, petugas kemudian menginterogasi wanita 34 tahun itu. Dah bahkan dia mengaku tidak mengenal nenek tersebut, yang diketahui bernama Lina (51). "Enggak kenal," katanya saat ditanya petugas. 

Sementara petugas Satpol PP yang tengah menginterogasi nenek Lina memutuskan membawa mereka ke kantor Dinas Sosial. Namun di tengah jalan, Lina berpura-pura pingsan.

Melihat nenek Lina terjatuh, Yuliana dan 2 anaknya berlari mengejar dan menangis histeris. Petugas yang melihat respon Yuliana dan anaknya langsung bertindak dan mengembangkan mereka. Selain keempat orang itu, petugas juga mengamankan 6 orang pengemis lainnya. 

Setelah diamankan, Yuliana mengaku bahwa nenek Lina adalah ibunya. Dia duduk di lokasi berharap bantuan masyarakat bersama 2 anaknya yang saat itu masih balita.

"Kami hanya berharap bantuan dari orang pak. Cuma sampai setengah hati saja, ya nanti ada orang kasih bantuan, ada kasih nasi. Setiap hari di situ," ujarnya. 

Lina mengaku tinggal di jalan Nelayan bersama anak dan cucunya. Mereka beralasan ke lokasi untuk minta belas kasih masyarakat karena ikut-ikutan.

"Saya baru-baru ini aja, ya ikut-ikut sama orang. Tadi ada kasih nasi kotak, semua hilang sekarang. Kami ini karena Corona saja begini, suami masih cari-cari kerja," kata dia berdalih. 

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang mengatakan operasi digelar dalam rangka penegakan Perda Nomor 12 tahun 2008 tentang Ketertiban Sosial. Di mana akhir-akhir ini marak aktivitas orang yang mulai menganggu ketertiban umum.

"Ini karena semakin maraknya fenomena manusia silver, ada orang-orang yang itu meminta-minta di jalan. Intinya kami tadi mendampingi Dinsos untuk penegakan Perda, semua yang di jalan-jalan protokol kita tertibkan," katanya.

Iwan mengatakan operasi itu akan digelar secara rutin. Terutama saat hari Jumat karena orang yang mengemis dan minta-minta bantuan kian marak. Apalagi di jalanan tersebut ada rumah Dinas Gubernur Riau Syamsuar, Rumah Dinas Kapolda Irjen M Iqbal. Termasuk beberapa perkantoran dan fasilitas umum seperti rumah sakit dan masjid raya.

"da istilah orang Dinsos 'Jumat Barokah'. Itu di Gajah Mada, Diponegoro itu paling krusial. Itu akan kita tertibkan secara rutin," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :