Berita / Nusantara /
Dua Daerah Kaya SDA ini Gandeng IPB Kejar Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
Bogor, elaeis.co - IPB University menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya, Aceh, dan Pemkab Sigi, Sulawesi Tengah. Penandatanganan dilaksanakan di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Pada kesempatan itu Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin, menyampaikan harapannya bahwa kerjasama ini akan mampu mengatasi kemiskinan ekstrem di Aceh Jaya yang masih dinilai tinggi, yaitu sebesar 19 persen. Ia menargetkan, di tahun 2024 kemiskinan dapat menghilang di bumi Aceh Jaya dengan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang minim.
"Masyarakat kami sebagian besar bertani. Wilayah Aceh Jaya memiliki sawit rakyat seluas 22 hektar, akan tetapi kemiskinan masih 19 persen. Untuk itu, kami harus banyak berkolaborasi agar potensi dapat didorong," katanya melalui keterangan resmi IPB University.
Lebih lanjut Dr Nurdin mengungkapkan, Aceh Jaya memiliki hutan produksi dan hutan lindung. "Kami pun telah melakukan langkah awal dengan meredistribusi 20 ribu hektar lahan ke masyarakat dengan setiap satu kepala keluarga 2,002 hektar. Selain itu, ada 48 ribu hektar hutan produksi yang diserahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk usaha milik desa bersama," ungkapnya.
Karena itu, pihaknya membutuhkan dukungan IPB University agar potensi itu dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat demi mengejar nol persen kemiskinan ekstrem. Ia berharap, potensi yang ada di Aceh Jaya dapat menjawab kebutuhan masyarakat secara ekonomi. Mencakup satu jejaring rantai pasok mulai hulu sampai hilir, agar produknya bisa sampai ke masyarakat.
"Kami harap IPB University bisa membantu memanfaatkan area konservasi untuk mendatangkan kebaikan bagi masyarakat. Kami sering mengatakan, konservasi yang berhasil harus berbasis masyarakat, yang mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat. Kami mengharapkan ada dukungan keahlian di IPB University, baik di bidang keilmuan maupun jejaring kerja," imbuhnya.
Sementara itu Mohamad Irwan, MSi, Bupati Sigi menyampaikan terkait keinginannya untuk memperkuat pendidikan sumber daya manusia (SDM) di IPB University dan memperkuat program pembangunan daerah melalui visi Sigi Berdaya Saing Berbasis Agribisnis. "Sehingga sangat diharapkan kerja sama ini dapat menopang pembangunan daya saing Kabupaten Sigi," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi program penguatan peternakan yang dilakukan bersama IPB University di Sigi. Pemkab Sigi telah menjalin kerjasama dengan IPB selama empat tahun melalui Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Awalnya hanya satu kecamatan, kini sudah berkembang menjadi tiga kecamatan.
"Tadinya masyarakat tidak tahu bagaimana cara mengelola ternak menjadi sebuah nilai ekonomi. Alhamdulillah sekarang sudah berkembang menjadi tiga kecamatan," tutur Irwan.
Irwan juga mengemukakan Sigi merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam (SDA) pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, serta UMKM.
"Pengembangan sektor tersebut membutuhkan keterlibatan multi pihak, termasuk IPB. Oleh karena itu sumbangsih pemikiran dan konsep yang bersumber dari hasil-hasil riset para akademisi IPB terkait pengembangan sektor tersebut sangat penting dan berarti untuk dijadikan sandaran dalam pengambilan kebijakan program," sebutnya.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengaku senang karena beberapa program IPB University kini sudah masuk di berbagai daerah.
“IPB University hadir di daerah, memberikan legitimasi kepada program-program yang dikembangkan oleh bupati, khususnya untuk memberikan jaminan program peternakan. Inovasi-inovasi IPB University akan selalu terus diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di Sigi dan Aceh Jaya," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :