Berita / Bisnis /
Dua Emiten Sawit ini Dinilai Overweight
Medan, elaeis.co - Dua emiten lawas yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit dinilai positif dan direkomendasikan overweight atau lebih baik perkembangannya dibanding saham dari emiten yang sejenis.
"Kami pertahankan rekomendasi overweight dengan LSIP dan DSNG sebagai pilihan utama kami," kata Onesri Sitanggang Simandalahi, salah satu analis dari PT Indonesia Premier Sekuritas (IPOT) cabang Medan dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Selasa (5/4/2022).
LSIP adalah kode saham PT London Sumatera atau Lonsum, salah satu perusahaan sawit nasional yang berkedudukan di Kota Medan dan kini dimiliki sepenuhnya oleh Grup Salim.
Sementara DSNG adalah kode saham dari perusahaan sawit PT Dharma Satya Nusantara yang berdiri pada 29 September 1980. Dari laman resminya, perusahaan ini mengaku hingga akhir 2021 memiliki 15 perkebunan dengan luas rencana 112,6 ribu hektare dan 12 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 615 ton per jam.
Rekomendasi overweight itu didasari atas solidnya harga jual rata-rata minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di kuartal pertama tahun ini.
Kenaikan harga ini, kata Onesri, justru akan mengurangi kekhawatiran investor terhadap lebih rendahnya produksi CPO. Ia mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan ke para pedagang di Belawan, diproyeksikan harga jual rata-rata CPO kuartal pertama 2022 naik lebih dari 14 persen dan lebih tinggi 61 persen dibanding kuartal pertama tahun 2020.
"Rata-rata harga jual CPO Rp 16.100 per kilogram," kata Onesri.
Pihaknya juga melihat di sepanjang kuartal pertama 2022, rata-rata perbedaan harga domestik dan internasional meningkat menjadi 22% dari sebelumnya di kuartal keempat tahun 2021 yang mencapai 14%.
"Melebarnya perbedaan harga tersebut terutama disebabkan adanya kebijakan kewajiban memenuhi CPO untuk pasar domestik atau DMO serta kebijakan pungutan ekspor. Kami pertahankan rekomendasi overwieght dengan LSIP dan DSNG sebagai pilihan utama kami," kata Onesri.
Komentar Via Facebook :