Berita / Nusantara /
Dua Ribuan Itu, Kado Buat Petani Sawit
Pekanbaru, Elaeis.co - Tingginya harga kelapa sawit sejak awal Januari lalu menjadi kado terindah bagi petani di Indonesia. Apalagi, kenaikan harga tandan buah segar (TBS) sawit ini relatif merata dari Sabang-Merauke.
Berdasarkan data yang disodorkan DPP Apkasindo kepada Elaeis.co, Kamis (2/9), hingga Agustus lalu, harga TBS sawit menunjukkan tren positif di 22 Provinsi dan 136 kabupaten
"Harga saat ini sejarah bagi petani sawit di Indonesia. Sebagai contoh, harga TBS di Banten yang tahun lalu hanya di bawah Rp1.000 per kilonya, kini tembus di angka Rp1,800 per Kg. Ini patut kita syukuri," kata Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung dalam keterangan persnya.
Tidak hanya Banten, kata Gulat, di Kalimantan Selatan juga begitu. Per 16 Agustus 2021, harga sawit di sana mencapai Rp2.100 per kilogramnya. Bahkan di pabrik, harga pembelian bisa mencapai Rp2.400/kg.
"Nah, kalau di Kalimantan Barat, di periode itu, harga TBS sawit lebih tinggi lagi, sekilonya mencapai Rp 2.542," kata ayah dua anak ini.
Begitu pula di Jambi, harga sawit di tingkat petani menyentuh angka Rp2.600 per Kg selama periode 13-19 Agustus. "Kalau di Riau, jangan tanya, harga TBS sawit cetak rekor. Sekilo mencapai Rp2.700," ujarnya.
Harga TBS sawit di Sumatera Utara juga naik siknifikan pada periode pertengahan Agustus. Di awal Agustus, harga hanya Rp 2.498/kilogram, naik Rp300/kg di pertengahan Agustus menjadi Rp 2.769 per kilogramnya.
"Sulawesi Tengah juga begitu. Tahun 2020 hanya Rp 1.500/Kg. Agustus lalu naik menjadi Rp 2.345 per kilonya," kata Gulat.
Gulat mengaku sudah memprediksi dari awal akan terjadi kenaikan harga TBS sampai Agustus 2021. Itu dikarenakan harga CPO di pasar global masih akan melandai.
"Setelah pemerintah Indonesia menyesuaikan pungutan ekspor, prediksi saya waktu itu, akan terjadi kenaikan harga TBS. Sebab, harga CPO di pasar global akan terus melandai dan berdampak pada kenaikan harga TBS sawit," kata dia.
Komentar Via Facebook :