https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Duit Akuisisi Kebun Sawit Diduga Dikorupsi

Duit Akuisisi Kebun Sawit Diduga Dikorupsi

Areal perkebunan PT Mendahara Agrojaya Industri yang kini telah diakuisisi oleh PTPN VI. (Liputan6.com/http://ptpn6.com/statis-48/pt-mai.html)


Jakarta, Elaeis.co - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Jambi terus menyelidiki kasus dugaan korupsi dalam proses akuisisi saham kebun kelapa sawit PT Mendahara Agrojaya Industri (MAI) oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI.


“Secara umum prosesnya sedang dalam tahap penyelidikan,” kata Direktur Reskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Sigit Dani Sutiyono, dilansir Liputan6.com, Selasa (13/7).


Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik terkait perkara yang melibatkan perusahaan pelat merah tersebut. “Beberapa saksi ahli juga telah diminta keterangan,” sebutnya.


Lahan perkebunan sawit PT MAI yang diakuisi itu berlokasi di Desa Lagan Tengah, Desa Merbau, Desa Sungai Tawar, Kecamatan Geragai dan Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Ketika proses akusisi, terindikasi terjadi dugaan korupsi.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketika itu PT MAI menjual sahamnya ke PTPN VI sebesar Rp 146 miliar. Namun yang dibayarkan PTPN VI hanya Rp 50 miliar sehingga ada potensi kerugian negara hampir Rp 100 miliar. 


Diantara yang sudah dimintai keterangan terkait kasus ini adalah Komisaris Utama PTPN VI periode 2012 berinisial MU, direksi PTPN VI di periode yang sama berinisial I, serta beberapa orang terkait lainnya.


Mengutip situs resmi PTPN VI, perusahaan perkebunan PT MAI adalah anak perusahaan yang diakusisi PTPN VI pada tahun 2012. Akuisisi perusahaan kebun kelapa sawit di lahan gambut tersebut berdasarkan persetujuan Menteri BUMN No. S540/MBU/2012 pada 4 Oktober 2012.


Sesuai surat nomor: 06/HGU-TJT/2012 tanggal 3 September 2012, PT MAI mendapat Hak Guna Usaha (HGU) seluas 3.231 hektar.


Upaya konfirmasi terkait penyelidikan dugaan korupsi PTPN VI belum direspon pihak manajemen perseroan. Humas PTPN VI Novalindo tak membalas pesan yang dikirimkan via WhatsApp, dia juga tak mengangkat panggilan telepon.

Komentar Via Facebook :