https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Duit Banyak Hutang Tak Ada, Petani Sawit Beli Mobil Baru

Duit Banyak Hutang Tak Ada, Petani Sawit Beli Mobil Baru

Ilustrasi penjualan mobil baru. Ist


Pekanbaru, Elaeis.co - Tingginya harga kelapa sawit di Riau yang menyentuh angka Rp3.457,15/kg ikut mendongkrak perekonomian masyarakat. Banyak petani sawit yang kaya mendadak. Hutang pun tidak ada.

Hal ini tampak dari catatan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau dimana Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Bumi Lancang Kuning saat ini cukup tinggi.

"Alhamdulillah sekali ya. Sejak setahun terakhir ekonomi kami yang petani sawit ini sangat baik. Hutang-hutang pada lunas. Jadi, timbul rasa ingin membeli mobil," ujar Slamet, salah satu petani sawit di Riau, Jumat (12/11).

Kepada Elaeis.co, Kepala Bapenda Riau, Herman mengaitkan bahwa tingginya realisasi BBN-KB tadi tak lepas dari harga komoditi unggulan Riau yang terus meningkat. Terutama adalah sawit. Karena sebagian besar masyarakat Riau adalah pekebun sawit.

"Walaupun kondisi covid, permintaan kendaraan baru tinggi. Seharusnya kan melemah, nah ini malah naik. Kan membuktikan bahwa ekonomi masyarakat sudah mulai membaik berkat harga sawit naik," katanya, Jumat (12/11).

Berdasarkan penelusurannya, saat ini pemesanan kendaraan baru sudah sampai 6 bulan mendatang. Ini juga membuktikan daya beli masyarakat juga tinggi.

Disamping, kelapa sawit tadi tingginya realisasi BBNKB juga dipengaruhi adanya penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor yang diperpanjang hingga akhir tahun mendatang. Bahkan hingga nol persen.

Ia berharap kebijakan dari pemerintah itu dapat terus berlangsung. Sehingga target BBNKB di Riau dapat tercapai. 

Dijelaskan Herman, realisasi BBNKB sudah mencapai 80% dari target. Yakni sekitar  Rp697,083 miliar dari target Rp861,668 miliar. Jadi Mash ada selisih Rp164,585 miliar lagi. 

Sementara itu, untuk realisasi PKB mencapai Rp969,323 miliar atau 75,95% dari total target Rp1,276 triliun. 

"Kita optimistis dengan waktu yang tersedia target PAD dari sektor PKB bisa tercapai. Terlebih harga sawit terus meningkat," tandasnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :