https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dukung Bursa CPO Indonesia, tapi Pengamat Ini Kemukakan Sejumlah Kekhawatiran

Dukung Bursa CPO Indonesia, tapi Pengamat Ini Kemukakan Sejumlah Kekhawatiran

Pengamat Kebijakan Publik Prodi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning, M Rawa El Amady. Foto: Syahrul/Elaeis


Pekanbaru, elaeis.co - Sebagian besar petani kelapa sawit mendukung dan mengapresiasi hadirnya Bursa CPO Indonesia yang diluncurkan pemerintah Jumat pekan lalu. Sebab Indonesia memiliki patokan harga crude palm oil (CPO) sendiri yang berpotensi meningkatkan harga kelapa sawit petani.

Bukan hanya pelaku perkebunan kelapa sawit, Pengamat Kebijakan Publik Prodi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning, M Rawa El Amady, juga mengaku bahwa Bursa CPO merupakan salah satu langkah maju dari pemerintah untuk sektor perkebunan kelapa sawit.

"(Bursa CPO Indobesia) Ini bagus karena kita tidak lagi bergantung pada negara lain," katanya kepada elaeis.co, Senin (16/10).

Kedati begitu, ada kemungkinan-kemungkinan yang juga perlu diperhatikan dan menjadi tantangan ke depan. Seperti adanya kemungkinan perusahaan sawit melakukan oligopoli tata niaga dalam penentuan harga ke petani. Sehingga meskipun harga di Bursa bagus harga di petani bisa murah.

"Yang akan menjadi korban utamanya adalah petani mandiri. Dimana akan dihadirkan segudang alasan seperti sertifikasi internasional," katanya.

Kekhawatiran lain, lanjut Rawa, ketika masuk ke pasar global, maka persyaratan sertifikasi bagi petani mandiri menjadi wajib. Sementara untuk pengurusan atau mendapatkan sertifikasi memerlukan biaya yang tidak sedikit.

"Maka negara seharusnya membantu petani dalam hal sertifikasi ini. Nah ancang-ancang pemerintah lewat Perpres yang kini tengah digodok dimana di dalamnya menuangkan terkait pengurusan STDB dan ISPO akan dibiayai oleh pemerintah adalah solusi yang sangat tepat," tandasnya.
 

Komentar Via Facebook :