Berita / Serba-Serbi /
Dukung Ekonomi Hijau, SRO Kembangkan Pasar Modal Nirkertas
Jakarta, elaeis.co - Isu berkelanjutan atau sustainability bukan hanya ada di industri perkebunan kelapa sawit, melainkan juga di industri pasar modal nasional. Hal ini tercermin dari tekad Self-Regulatory Organization (SRO) yang akan terus mendukung pengembangan pasar modal yang berkesinambungan.
"Di sini kami dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan SRO juga turut secara aktif mengembangkan industri pasar modal yang berkelanjutan dengan mengedepankan program yang terkait dengan ekonomi hijau atau environmental, social, and governance (ESG)," kata Sekretaris Perusahaan PT BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Kamis (30/12/2021).
Program ini meliputi fasilitas penerbitan green bond, reksa dana dengan tema ESG, penerbitan indeks bertema ESG, efisiensi sarana pelaporan secara elektronik atau nirkertas (paperless), peluncuran IDX Microsite ESG, serta rangkaian kegiatan edukasi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholder untuk mengakselerasi program ekonomi hijau.
Pada tahun 2021 pula, kata Yulianto, BEI telah meluncurkan sejumlah inisiatif meliputi peluncuran Decision Support System (DSS) Tahap II pada 19 Januari 2021 untuk menyediakan aplikasi yang dapat membantu OJK dan SRO dalam menganalisis data serta mengambil keputusan, peluncuran Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC) pada 25 Januari 2021 yang selanjutnya menjadi acuan klasifikasi perusahaan tercatat bagi investor.
Setelah itu diikuti dengan peluncuran aplikasi Whistle Blowing System (WBS) sebagai sarana pelaporan informasi bagi publik terkait tindakan yang bertentangan dengan Tata Kelola Perusahaan.
Kemudian, kata Yulianto, dalam rangka meningkatkan kepercayaan stakeholder, BEI telah berhasil memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berdasarkan audit yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021 oleh Lembaga Sertifikasi British Standards Institution (BSI).
Selain itu, BEI telah melakukan enhancement e-IPO, peluncuran indeks IDX-MES BUMN 17, peluncuran Enhancement SPPA terkait kuotasi Dealer Utama dan penyempurnaan UX sistem, serta peluncuran Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus ‘X’).
"BEI juga senantiasa melakukan pengembangan Pasar Modal Syariah yang menghantarkan BEI selama 3 tahun berturut–turut berhasil meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market pada GIFA Awards," ujarnya.
Selanjutnya, pada akhir September 2021, telah hadir PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama dan PT Mandiri Sekuritas sebagai AB sponsor pertama PED di BEI.
Yulianto mengatakan saat ini BEI juga telah melaksanakan penyesuaian metodologi pembobotan indeks di BEI yang sebelumnya menggunakan Capped Adjusted Free Float Market Capitalization menjadi berdasarkan free float dan telah dilakukan secara bertahap sejak Juni 2021 hingga Mei 2022.
Inisiatif terkini yang baru saja diluncurkan adalah Penyesuaian Mekanisme Perdagangan Efek bersifat Ekuitas melalui Penyesuaian Mekanisme Pre-Closing dan Penutupan Kode Broker yang telah resmi diberlakukan sejak 6 Desember 2021.
Selain itu pihaknya juga menerbitkan perubahan Peraturan I-A yang diharapkan dapat memperluas akses kepada calon Perusahaan Tercatat untuk menggalang dana melalui pasar modal dengan tetap memperhatikan kepentingan investor.
Komentar Via Facebook :