https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Dukungan Anggaran Diperlukan Untuk Menggenjot Produktivitas Sawit

Dukungan Anggaran Diperlukan Untuk Menggenjot Produktivitas Sawit

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin. (Tangkapan layar)


Jakarta, Elaeis.co - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mendukung penuh langkah yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Namun dia meminta hal tersebut harus dibarengi dengan anggaran yang besar.

"Jangan kita bicara tingkatkan produksi dan tingkatkan ekspor saja. Harus didukung dengan anggaran yang besar, agar semuanya bisa sejalan," kata Sudin dalam video wabinar yang ditengok Elaeis.co, Minggu (10/10).

Sudin bilang, komisi yang dipimpinnya selama ini sangat mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor sawit dan turunannya. 

Bahkan ia mengaku, pihaknya juga mendorong agar anggaran di Kementerian Pertanian (Kementan) lebih 'gemuk' lagi, supaya harapan Presiden bisa terwujud.

"Kita selalu mendorong agar anggaran yang diberikan meningkat. Tetapi apa daya, kayak di 2020-2021, terjadi rekofusing di Kementan hingga mencapai Rp3 triliun lebih. Gara-gara rekofusing, terkendala lah semua progam yang sudah disusun Kementan," kata dia.

Belum lagi, lanjutnya, di beberapa kabupaten dan provinsi, juga mengalami hal tersebut. Sudahlah sebelumnya anggaran bidang pertanian kabupaten/provinsi minim, ditambah pula pemangkasan anggaran di pusat. Tentu wacana Presiden untuk meningkatkan produktivitas terkendala.

"Di beberapa provinsi dan kabupaten selama ini, anggaran  minim sekali untuk pertanian, bahkan ada provinsi yang anggarannya untuk pertanian di bawah Rp20 miliar. Ini yang kadang kendalanya. Dengan duit segitu, apa yang bisa diperbuat pemerintah daerah. Jadi, mereka hanya bisa menunggu bantuan dari pemerintah pusat. Lah, duit pusat juga minim," kata dia.

Selain soal anggaran, kendala lain yang sering dihadapi di lapangan kata Sudin soal saran dan prasarana. Contohnya, seperti pupuk subsidi yang kerap ditemukan penyimpangan di lapangan.

"Hari ini, masih ada kita temukan penyimpangan (pupuk subsidi). Hal ini juga harus diperhatikan," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :