https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Efek Harga Sawit Naik, dari Borong Kendaraan Hingga Bangun Rumah

Efek Harga Sawit Naik, dari Borong Kendaraan Hingga Bangun Rumah

Petani sedang memasukan TBS kelapa sawit ke truk (Tribunjambi.com)


Jakarta, Elaeis.co - Melejitnya harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Batanghari, Jambi, yang mencapai Rp 3.036/kg berdampak pada ekonomi masyarakat yang berubah signifikan.

Sekretaris Desa Kehidupan Baru Kecamatan Maro Sebo Ilir, Dedek Sucandra sangat bersyukur karena adanya perkebunan kelapa sawit di desanya membuat masyarakat lebih sejahtera.

“Masyarakat sangat senang dengan harga jual TBS kelapa sawit yang makin tinggi,” katanya, dikutip Tribunjambi.com.

Dedek Sucandra memgatakan, pendapatan masyarakat saat ini meningkat sehingga angka kemiskinan menurun. 

“Intinya berdampak baik, memang ini yang ditunggu-tunggu masyarakat,” katanya.

Dedek Sucandra menyatakan, di Desa Kehidupan Baru atau SP 5 hampir 99 persen dari jumlah masyarakatnya yakni sekitar 300 kartu keluarga adalah petani sawit. "Mereka terancam menjadi orang kaya," ujarnya.

Menurutnya, indikasi naiknya perekonomian warga ketahuan dari beberapa hal.

"Ada beberapa warga yang memborong kendaraan baru utamanya mobil, motor. Ada juga yang membangun rumah dan investasi ke lahan kebun. Tapi lahan kebun ini tidak mudah dicari karena masyarakat tahu harga sawit naik saat ini,” ucapnya.

Saat ini, kata Dedek Sucandra, petani yang memiliki kebun seluas dua hektar dengan rata-rata produksi satu hektarnya 1,5 ton maka setiap bulan menghasilkan sekitar 3 ton sudah bisa berpenghasilan Rp 10.080.000 dengan harga jual di pabrik saat ini diangka Rp 3.036/kg.

“Pemerintah desa belum ada menerima keluhan dari petani, bahkan setahu saya petani sawit banyak mengurusi simpan pinjam di desa,” sebutnya. 


 

Komentar Via Facebook :