https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ekspor CPO Riau Turun 5 Persen, Tapi Devisa Melonjak 52 Persen

Ekspor CPO Riau Turun 5 Persen, Tapi Devisa Melonjak 52 Persen

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Riau, Haris Setioko (Elaeis.co, Bayu)


Pekanbaru, Elaeis.co - Volume ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya dari Riau turun. Hingga September 2021, Riau yang merupakan daerah dengan perkebunan sawit terluas di Indonesia mengekspor 9,95 juta ton CPO dan produk turunannya.

“Lebih rendah dibandingkan volume ekspor periode yang sama tahun 2020 yang mencapai 10,51 juta ton,” kata Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Riau, Haris Setioko, kepada Elaeis.co, Selasa (19/10/2021).

“Hingga kuartal ke tiga tahun 2021 ekspor CPO dan produk turunannya dari Riau turun 5 persen secara year on year,” tambahnya.

Meskipun volumenya lebih rendah, namun devisa yang didapat dari ekspor CPO sepanjang tahun 2021 justru melonjak hingga 52 pesen. 

Haris menyebutkan, sepanjang tahun 2020 devisa yang dihasilkan dari ekspor CPO dan produk turunannya dari Riau senilai USD 5,536 miliar. Sedangkan di tahun berjalan saat ini sudah mencapai USD 8,439 miliar.

Bea Keluar (BK) yang dikutip dari ekspor CPO hingga kuartal ke tiga tahun 2021 juga meningkatkan sangat tajam, hingga 3.328 persen atau 33 kali lipat lebih dibandingkan tahun lalu. Tepatnya dari Rp 201 miliar lebih di tahun 2020 menjadi Rp 6,92 triliun lebih pada tahun ini.

“Meningkatnya devisa serta BK ekspor CPO ini didorong oleh tingginya harga CPO dunia. Semakin tinggi harga CPO, maka pendapatan negara dari komoditas tersebut juga akan semakin tinggi karena harga referensinya naik,” katanya. 


 

Komentar Via Facebook :