Berita / Nusantara /
Ekspor Indonesia ke Rusia dan Ukraina Anjlok
Jakarta, elaeis.co - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan ekspor yang cukup siginifikan pada bulan Maret 2022. Namun, ternyata kondisi ini tidak terjadi pada ekspor ke beberapa negara tujuan.
Seperti ke Rusia dan Ukraina. Ekspor Indonesia ke kedua negara yang tengah dalam konflik itu tercatat anjlok pada Maret 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono mengatakan, dari catatan BPS, ada tiga komoditas utama ekspor Indonesia ke Rusia. Di antaranya adalah lemak dan minyak hewan nabati, karet dan barang dari karet, serta mesin dan peralatan listrik.
"Pada bulan Januari ekspor lemak dan minyak hewan nabati ke Rusia sebesar US$102,4 juta, kemudian di bulan Maret menjadi US$58,3 juta. Terlihat sekali akibat konflik, ekspor kita ke Rusia pada bulan Maret mengalami penurunan," kata Margo, Kemarin.
Kemudian pada komoditas karet dan barang dari karet. Margo mengatakan pada Januari dan Februari 2022, berturut-turut ekspor Indonesia ke Rusia sebesar US$7,1 juta dan US$7,3 juta. Sementara di bulan Maret hanya sebesar US$0,6 juta.
"Demikian juga untuk mesin atau peralatan listrik. Di dua bulan terakhir ekspor ke Rusia masih cukup tinggi. Pada Januari bahkan mencapai US$11,1 juta, Februari US$10,7 juta. Namun di bulan Maret akibat konflik ekspor kita ke Rusia hanya US$2,5 juta," tambahnya.
Kondisi lebih parah bahkan terjadi pada ekspor Indonesia ke Ukraina. Di mana tidak ada ekspor yang dilakukan oleh Indonesia pada tiga kelompok komoditas utama.
"Tiga komoditas ekspor ke Ukraina yaitu lemak minyak hewan nabati, kertas karton dan alas kaki. Di sini terlihat, pada bukan Maret untuk tiga komoditas ekspor kita ke Ukraina ini tidak ada ekspor sama sekali. Ini menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina mengganggu ekspor kita ke Ukraina," ungkap Margo.
Sementara itu, jika di lihat secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari hingga Maret tahun 2022 ke Rusia dan Ukraina mengalami defisit cukup besar.
Margo menjelaskan, tahun 2021 ekspor, ekspor Indonesia ke Rusia tercatat sebesar US$337,4 juta, sedangkan impor sebesar US$295,2 juta. Artinya pada tiga bulan pertama tahun 2021, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia surplus US$42,2 juta.
"Sedangkan tahun 2022, ekspor ke Rusia tercatat sebesar US$399,6 juta, dan impor sebesar US$604,2 juta. Yang artinya di tahun 2022 neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia defisit sebesar US$204,6 juta," terangnya.
Sementara dengan Ukraina, pada tahun 2021 ekspor kita sebesar US$108,6 juta dan impor sebesar US$55 juta. Ini artinya, neraca perdagangan Indonesia dengan Ukraina pada tiga bulan pertama 2021 surplus sebesar 53,6 juta.
"Sementara di tahun 2022, ekspor ke Ukraina turun menjadi US$28,7 juta dan impor sebesar US$42,2 juta. Artinya neraca perdagangan Indonesia dengan Ukraina di tahun 2022 ini defisit sebesar 13,5 juta," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :