Berita / Serba-Serbi /
Ekspor Serbuk Sawit Diawasi Ketat, Ada Apa?
Batubara, Elaeis.co - Serbuk sawit, nama kerennya palm kernel expeller (PKE), ternyata banyak peminatnya. Bahkan serbuk berwarna kecoklatan yang merupakan limbah dari proses pengambilan minyak inti sawit itu menjadi komoditas ekspor.
Salah satu negara tujuan ekspor PKE adalah Selandia Baru. Pengiriman PKE ke negara itu terungkap dari keterangan pihak Karantina Pertanian Tanjungbalai, Batubara, dan Asahan (Karantina TBA), yang diterima Elaeis.co, Jumat (17/12/2021).
Disebutkan bahwa PKE tersebut milik PT MNA. Pihak Karantina TBA tidak menjelaskan secara detail mengenai PT MNA, berapa nilai dan tonase ekspor serbuk sawit tersebut. Jika merujuk akronimnya dan lokasi operasional, perusahaan itu diperkirakan adalah PT Multimas Nabati Asahan.
Sudiwan, Kepala Karantina Pertanian TBA, menyebutkan, pihaknya telah melakukan proses monitoring dan evaluasi (monev) terhadap fasilitas ekspor serbuk sawit tersebut.
Proses monev dilakukan guna memastikan adanya konsistensi pelaku usaha dalam memenuhi aturan yang telah disyaratkan sebagai eksportir PKE. Hal ini mengingatkan pasar yang dituju adalah negara yang diketahui telah memiliki pedoman Sertifikasi Fitosanitari PKE.
"Adapun aspek monev yang telah kami lakukan meliputi kondisi sumber bahan baku, proses produksi, pengelolaan sanitasi lingkungan, pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), termasuk mengontrol kemungkinan munculnya hama, pengelolaan pencegahan reinfestasi OPTK, dan kontaminan cemaran selama dalam penyimpanan, pengangkutan dan pemuatan ke atas kapal," papar Sudiwan.
Menurutnya, PT MNA diketahui saat ini telah mengantongi nomor registrasi 007-ID-PKE di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara. Pihaknya akan terus melakukan proses monev terhadap fasilitas PKE tujuan Selandia Baru milik PT MNA.
“Terima kasih kepada eksportir yang telah melengkapi semua persyaratan. Terus tingkatkan kualitas produk agar ekspor terus meningkat," tukasnya.
Komentar Via Facebook :