Berita / Nusantara /
Eksportir CPO Sulit Dapat Kapal
Bengkulu, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Bengkulu menyatakan hingga saat ini ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) belum maksimal karena ketersediaan kapal masih minim.
Ketua GAPKI Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar mengaku mendapatkan laporan dari para eksportir di Pelabuhan Belawan dan Dumai, kesulitan mendapatkan kapal untuk mengangkut CPO.
"Eksportir masih kesulitan mendapatkan kapal tanker pengangkut CPO. Jadi penyerapan CPO di daerah belum begitu lancar," kata John saat berbincang dengan elaeis.co, kemarin.
Oleh karena itu, meski pemerintah berupaya mendorong percepatan ekspor dengan berbagai cara, namun tidak akan berhasil karena masalah muncul dari sisi logistik.
Bahkan, kata John, pemerintah telah menambah rasio ekspor domestic market obligation (DMO) yang sebelumnya 1:5 menjadi 1:7.
"Pemerintah memang sudah mengubah rasio DMO dari 1:5 ke 1:7, tetapi kalau kapalnya sulit, bagaimana mau ekspor," kata dia.
John berharap, di pertengahan Juli ini kapal-kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut CPO kembali beroperasi sehingga ekspor berjalan lancar dan TBS petani dapat terserap dengan normal.
"Apalagi saat ini harga TBS di tingkat petani dibawah Rp1.000/kg. Kita berharap semua permasalahan kelapa sawit bisa selesai," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Yenita Saiful mengatakan, pihaknya telah mendorong perusahaan CPO di daerah untuk tidak terlalu fokus pada kegiatan eksportir.
Pasalnya saat ini banyak perusahaan minyak goreng yang telah terdaftar dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) yang masih membutuhkan pasokan CPO.
"Kami mendorong agar pabrik kelapa sawit di daerah bisa melakukan hubungan kerjasama terhadap perusahaan produsen minyak goreng yang terdaftar di SIMIRAH, agar pasokan CPO di daerah terserap," kata Yenita kepada elaeis.co, Selasa (12/7)
Ia berharap seluruh pabrik minyak goreng dapat mempercepat realisasi serapan CPO untuk pemenuhan produksi minyak goreng dalam negeri. Sehingga CPO segera terjual.
"Ini pemerintah Kemendag, agar produksi dan distribusi CPO kembali normal, salah satunya menjual CPO ke perusahaan minyak goreng di dalam negeri," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :