Berita / Sumatera /
Fluktuasi Harga Sawit Pengaruhi Industri Pariwisata di Bengkulu
Bengkulu, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang mengalami fluktuasi dinilai mempengaruhi industri pariwisata di Provinsi Bengkulu.
Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bengkulu, Krisna Gamawan mengaku, fluktuasi harga TBS sawit memiliki korelasi kuat dengan tingkat kunjungan wisatawan ke Bengkulu.
"Kalau bicara harga sawit berpengaruh terhadap industri pariwisata, tentu berpengaruh," kata Krisna kepada elaeis.co, kemarin.
Krisna mengatakan, ketika harga sawit turun, destinasi pariwisata di Bengkulu seringkali ditinggal oleh wisatawan. Keadaan itu juga sebaliknya terjadi saat harga sawit naik.
Menurutnya hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk di Bengkulu berprofesi sebagai petani kelapa sawit.
"Saat harga Rp1.500 per kilogram, angka kunjungan wisatawan menurun. Tapi kalau harga sawit Rp2 ribuan, jumlah kunjungan wisatawan meningkat di Bengkulu," kata dia.
Contohnya, lanjut Krisna, harga TBS sawit pada Oktober ini mencapai Rp 2.300 per kilogram yang mebuat pelaku industri pariwisata bahagia. Pasalnya, jumlah kunjungan wisatawan meningkat.
"Pengaruhnya ada. Bahkan kalau harga sawit terus meningkat di atas Rp2 ribu, jumlah wisatawan juga dipastikan bakal meningkat," ujarnya.
Untuk itu Krisna meminta pemerintah daerah agar terus menaikkan harga TBS sawit petani. Sebab dampak positifnya tidak hanya akan dinikmati petani, melainkan juga sektor lainnya.
"Harga TBS sawit harus dijaga, agar bisa berdampak besar pada banyak sektor usaha di Bengkulu," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :