Berita / Kalimantan /
Gandeng NGO, Paser Targetkan Penerbitan 1.000 STDB
Tana Paser, elaeis.co - Sebagai bahan baku produk, Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat. Diantaranya untuk pembuatan sabun, biodiesel, mentega, minyak goreng dan berbagai produk lainnya.
Tidak hanya di Indonesia, di dunia kebutuhan terhadap minyak kelapa sawit berkembang pesat. Namun belakangan muncul kesadaran secara masif akan budidaya serta dampak perkebunan sawit terhadap masyarakat lokal dan lingkungan.
Meningkatnya kebutuhan dan tanggung jawab lingkungan dari pembudidayaan kelapa sawit membuat berbagai negara terus mengawasi dan memastikan bahwa produk minyak kelapa sawit yang mereka beli tidak membahayakan. Dengan membeli produk minyak kelapa sawit bersertifikat, dapat memastikan bahwa produk yang dibeli telah sesuai dengan kegiatan kelapa sawit keberlanjutan yang baik.
Pemerintah Indonesia sendiri terus berupaya menerapkan keberlanjutan dalam industri sawit. Khusus untuk perkebunan rakyat, maka pemerintah terus mendorong petani/pekebun memiliki surat tanda daftar untuk budidaya (STDB).
Terkait dengan STDB, perwakilan Solidaridad Indonesia, Melky menyampaikan pihaknya bersedia membantu untuk penerbitan STDB. "Untuk tahun 2024, kami akan berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan (disbunnak) Kabupaten Paser dalam percepatan penerbitan STDB," katanya melalui rilis Disbunnak Paser dikutip Selasa (1/10).
Pihaknya berkomitmen akan membantu percepatan dalam STDB, tetapi harus dengan syarat yang diberikan oleh Pihak Solidaridad Indonesia. "Rencananya, target petani yang akan diterbitkan STDB-nya berjumlah 1.000 pekebun," bebernya.
Kepala Bidang Perkebunan Disbunnak Paser, Siti Fartimah sangat mendukung agenda tersebut. "Pemkab Paser berterima kasih kepada para mitra yang telah bersedia melaksanakan kegiatan penerbitan STDB dalam rangka percepatan penerbitan STDB di Kabupaten Paser," sebutnya.
Dikatakannya, dalam rangka percepatan penerbitan STDB di Kabupaten Paser, pihaknya menggandeng sejumlah Non Governmental Organization (NGO) yang merupakan lembaga mitra antara lain Yayasan Solidaridad Indonesia, Yayasan Hutan Tropis, Kawal Borneo, dan SPKS. Beberapa hal yang dikerjasamakan yakni tentang pendataan pekebun, pemetaan serta penerbitan STDB.
"Belum lama ini, kami sudah menggelar sosialisasi bersama Yayasan Solidaridad Indonesia di Desa Suliliran Baru Kecamatan Paser Belengkong dan Desa Rangan Kecamatan Kuaro untuk pendataan perkebunan by name by address dengan tujuan percepatan pembuatan STDB," ungkapnya.
Komentar Via Facebook :