Berita / Sumatera /
Gapki Dorong PKS di Bengkulu Bermitra dengan Petani Sawit, Ini Alasannya!
Bengkulu, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Bengkulu mendorong Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu agar bermitra dengan petani sawit. Karena kemitraan bisa membuat kualitas dan kuantitas Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang dihasilkan dari kebun sawit milik petani semakin berkualitas.
Menurut Ketua Gapki Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar, kemitraan antara PKS dan petani sawit akan memungkinkan pengendalian yang lebih baik terhadap kualitas dan kuantitas TBS kelapa sawit yang dihasilkan oleh petani. Karena saat ini sebanyak 67 persen perkebunan sawit di Bengkulu dimiliki oleh petani.
"Jika kemitraan ini terjaga, hasil dari petani yang bermitra akan memiliki kontrol kualitas dan kuantitas yang baik," ujar John, Kamis 22 Februari 2024.
John menambahkan, jika kualitas dan kuantitas TBS kelapa sawit terkontrol dengan baik, maka dapat meningkatkan produksi Crude Palm Oil (CPO). Sebab banyak atau sedikitnya produksi CPO ditentukan dari rendemen sawit.
"Kalau TBS kelapa sawit kualitas dan kuantitasnya baik maka otomatis rendemennya juga tinggi dan itu akan meningkatkan produksi CPO," kata John.
Tidak hanya itu, John mengaku, kemitraan antara PKS dan petani sawit juga bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Hal itu tentu saja akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani serta daya saing industri kelapa sawit di Bengkulu.
"Dengan bermitra, PKS dapat memberikan bimbingan teknis kepada petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Hal itu tentu akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani serta daya saing industri kelapa sawit di Bengkulu," kata John.
Menanggapi hal ini, petani sawit di Bengkulu juga menyambut baik upaya Gapki dalam mendorong kemitraan dengan PKS. Salah seorang petani di Bengkulu Utara, Budi Santoso menyatakan, kemitraan antara PKS dan petani sawit akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
"Kemitraan yang baik akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Kami sebagai petani mendapat akses yang lebih baik untuk memasarkan hasil tanaman kami, sementara PKS mendapatkan pasokan TBS yang berkualitas," ujar Budi.
Namun demikian, tantangan dalam menjaga kemitraan ini tetap ada. Faktor-faktor seperti fluktuasi harga CPO dan perubahan kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi dinamika kemitraan antara PKS dan petani.
"Oleh karena itu, perlu adanya komitmen yang kuat dari kedua belah pihak untuk menjaga kerjasama yang berkelanjutan," tutup Budi.
Sementara itu, Salah satu humas perwakilan PKS di Bengkulu, Idius Safari menyatakan kesediaannya untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dengan petani sawit.
"Kami menyadari pentingnya peran petani dalam rantai pasok kelapa sawit. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan," kata Idius.
Upaya untuk meningkatkan kemitraan antara PKS dan petani sawit di Bengkulu ini juga mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan kepada program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. "Kemitraan yang kuat antara PKS dan petani akan menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di industri sawit," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :