Berita / Kalimantan /
GAPKI Gelar Seminar dan Workshop Sawit Indonesia Indonesia Ramah Anak di Kalteng
Palangka Raya, elaeis.co – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng) menggelar Seminar dan Workshop Sawit Indonesia Ramah Anak di Palangka Raya. Kegiatan ini dibuka oleh Plh Asisten Pemerintahan dan Kesra (Pemkesra) Maskur, mewakili Plt. Sekda Prov. Kalteng.
Maskur menyampaikan, atas nama Pemprov Kalteng mengapresiasi atas terselenggaranya seminar dan workshop ini. “Menjadi harapan kita bersama, praktik baik dari sawit ramah anak dapat menjadi salah satu ikhtiar positif, guna mewujudkan SDM yang tangguh dan berdaya saing, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," katanya dalam keterangan resmi Diskominfo Kalteng dikutip Sabtu (26/10).
Menurutnya, pemenuhan hak anak yang berada di lokasi yang jauh dari akses, merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam memastikan layanan dasar dan mendapatkan kesempatan yang sama dengan wilayah yang lebih terjangkau aksesnya.
“Oleh karena itu, peran industri sawit sangat penting dan strategis. Di mana secara nasional, sawit melibatkan jutaan pekerja,” ungkapnya.
Menurutnya, industri sawit juga memiliki organisasi dan jaringan kuat hingga perdesaan. Diketahui perdesaan punya banyak tantangan tapi minim infrastruktur pendukung. “Maka, perlu upaya kolaboratif, termasuk dalam mengoptimalkan peran industri sawit bagi masyarakat khususnya anak-anak”, imbuhnya.
Dia berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi pemangku kepentingan guna bertukar ide gagasan serta informasi dalam menerapkan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak yang ada di sekitar kebun sawit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, menambahkan bahwa dalam kegiatan tersebut, relasi anak dengan industri sawit tidak hanya terkait dengan isu pekerja anak semata.
“Tetapi terhubung dalam banyak hal, mulai dari yang terdekat relasi dengan anak dari karyawan perkebunan, sampai ke tingkat keluarga petani, rantai pasok dan anak-anak secara luas,” ucapnya.
Linae berharap, melalui kegiatan ini dapat merujuk pada definisi kota/kabupaten layak anak, yang di dalamnya sebagai industri sawit yang menghormati dan melindungi anak, serta berkontribusi dalam pemenuhan hak-hak anak. "Hal ini diwujudkan melalui komitmen, kebijakan dan prosedur penghormatan dan perlindungan anak, serta dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan," tukasnya.
Semrntara itu, Ketua Umum GAPKI Eddy Martono menjelaskan, tujuan worshop sebagai wujud kepedulian pihaknya kepada generasi penerus bangsa, agar memiliki kualitas yang memadai menghadapi Indonesia Emas.
Turut hadir pada kegiatan tersebut sekaligus sebagai narasumber yakni Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ciput Eka Purwianti, Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait, serta Ketua GAPKI Cabang Kalteng Syaiful Panigoro.
Komentar Via Facebook :