https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Gapki Kalbar Komit Bantu Percepat Replanting 80.000 Ha Sawit

Gapki Kalbar Komit Bantu Percepat Replanting 80.000 Ha Sawit

Ketua Gapki Kalbar, Purwati (tengah). Foto: Gapki Kalbar


Pontianak, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat (kalbar) mendukung berbagai upaya dalam rangka membangun industri kelapa sawit berkelanjutan. Salah satunya lewat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Untuk menyukseskan program PSR, GAPKI Kalbar bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Sosialisasi dan Bimtek pelaksanaan Permentan nomor 03 tahun 2022 dan Perdirut nomor 04 tahun 2022 dalam rangka percepatan peremajaan kelapa sawit di Kalbar.

Ketua GAPKI cabang Kalbar, Purwati Munawir mengatakan, program PSR adalah salah satu program strategis utama pemerintah yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka mendorong sawit berkelanjutan.

“Secara nasional, peremajaan sawit rakyat ditargetkan mencakup areal seluas 540.000 hektare (ha) selama lima tahun atau sampai tahun 2025,” jelasnya melalui keterangan resmi Gapki Kalbar.

Gapki menurutnya memiliki peran dalam menyukseskan program PSR mengingat Kalbar merupakan salah satu daerah sentra sawit. Saat ini terdapat areal sawit rakyat seluas 80.000 ha yang telah memasuki masa peremajaan karena faktor usia tanaman dan produktivitasnya telah menurun.

“Kondisi ini membuat pendapatan petaninya rendah yang berpengaruh dengan tingkat kesejahteraan petani sawit ke depan,” ujarnya.

Purwati menjelaskan, kegiatan PSR yang pendanaannya didukung oleh BPDPKS dan disalurkan langsung pada kelembagaan pekebun, dalam pelaksanaannya tidak semudah membalikan telapak tangan. Realisasi program ini di lapangan menemui beberapa kendala dan tantangan yang berakibat masih lambatnya pencapaian target.

Dalam rangka percepatan pelaksanaan peremajaan sawit rakyat, Gapki sebagai wadah para pengusaha kelapa sawit ditugaskan oleh pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk ikut serta mempercepat target replanting tersebut dengan bersinergi bersama stakeholder.

“Dengan bekal pengalaman lapangan yang dimiliki oleh para perusahaan anggota Gapki, mudah-mudahan penugasan dimaksud dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Dalam sosilasiasi ini hadir delapan perusahaan perkebunan yang areal plasmanya telah memasuki masa peremajaan karena usia tanamnya telah melampaui ambang keekonomiannya yakni di atas 25 tahun. Masing-masing PT Bonti Jaya Raya Sintang, PT Multi Prima Entakai Sanggau, PT KSP Sekadau, PTPN XIII Sanggau dan Landak, PT Bintang Harapan Desa Sanggau, PT BPK Kubu Raya, PT Surya Kencana Gemilang, dan PT KSK Ketapang.

“Jumlah peserta sosialisasi dan Bimtek adalah 200 orang. Khusus untuk bimtek, selain admin kelembagaan petani, kami juga sertakan pendamping perusahaan sehingga keberadaan perusahaan bisa mendampingi dari awal dimulainya kegiatan melalui penyiapan data,” pungkasnya.
 

Komentar Via Facebook :