Berita / Sumatera /
Gara-gara Jalan Kebun Rusak, Supir Truk Potong Harga TBS Sawit Rp 200/Kg
Bengkulu, elaeis.co - Supir angkutan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, mengeluhkan rusaknya jalan di kawasan perkebunan sawit rakyat di daerah itu. Mereka kesulitan setiap kali membawa muatan TBS kelapa sawit.
Seorang supir angkutan TBS kelapa sawit, Deka mengatakan, kondisi jalan kebun di Bengkulu Tengah banyak yang membahayakan keselamatan pengemudi dan kernet. "Juga berisiko memperpendek umur kendaraan," katanya, Selasa (25/7).
Dia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan jalan produksi di kawasan perkebunan sawit. "Karena ini terkait dengan kelancaran transportasi hasil panen," tukasnya.
"Sektor kelapa sawit menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di Bengkulu Tengah. Namun kendala infrastruktur menjadi hambatan bagi efisiensi angkutan kelapa sawit dari kebun ke pabrik pengolahan," tambahnya.
Menurutnya, akibat kondisi jalan kebun yang tidak bagus, pihaknya terpaksa mengurangi harga TBS kelapa sawit milik petani hingga Rp 200 per kilogram. "Agar pemilik truk tidak rugi. Sebab usaha untuk sampai ke lokasi penjemputan sawit tidak mudah, kadang masuk cukup jauh ke dalam dan jalan yang dilalui belum diaspal," tuturnya.
Dia mengusulkan agar dana desa dipakai untuk memperbaiki jalan kebun di daerah tersebut.
"Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan dukungan dana desa untuk perbaikan jalan kebun. Sayangnya respon dari pemerintah daerah belum sesuai dengan harapan. Padahal kondisi jalan saat ini mengganggu operasional angkutan kelapa sawit yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi masyarakat," sebutnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkulu Tengah,
Nurul Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa keterbatasan menjadi salah satu alasan minimnya dukungan anggaran untuk pembangunan jalan kebun. Kebutuhan akan pembangunan infrastruktur lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan, juga menjadi prioritas dalam alokasi dana desa.
"Kami memahami keluhan para supir truk TBS. Namun perlu dipahami bahwa ada yang namanya skala prioritas akibat keterbatasan anggaran, ada sektor lain yang lebih mendesak. Meskipun begitu, kami akan tetap berupaya mencari solusi terbaik untuk meningkatkan infrastruktur jalan di daerah ini," tutupnya.
Komentar Via Facebook :