https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Gegara Akar Tanaman, Seorang Petani Bacok Teman

Gegara Akar Tanaman, Seorang Petani Bacok Teman

Ilustrasi borgol. merdeka.com/arie basuki


Jakarta, Elaeis.co - Kasus penganiayaan berat kembali terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang petani sekarat setelah dibacok rekannya hanya karena masalah sepele. Pembacokan ini terjadi di Dusun Hutu, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao.

Korban Alexander Lesiangi (61) merupakan warga Dusun Hutu, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah. Dia dibacok dengan parang oleh Lasarus Damaledo (64), yang juga warga Desa Maubesi.

Informasi yang dihimpun, korban bersama pelaku pulang dari sawah. Saat dalam perjalanan, korban dan pelaku bertengkar masalah pengambilan akar tuba (tanaman).

Pelaku tidak terima baik atas tindakan korban yang mengambil akar tuba tanpa pengetahuannya, yang selaku panitia dalam kompleks tersebut.

Pelaku pun marah membacokkan hingga menyebabkan pipi serta punggung kiri robek.

 

Istri korban, Evradina Tulle (61) mengaku saat kejadian itu dia di kebun. Selang beberapa saat datang anaknya, Wiliam Lesiangi yang meminta dia pulang dan menginformasikan kalau pelaku membacok korban.

 

Korban dievakuasi anaknya, Feri Lesiangi (23) dan dibawa ke rumah sakit. Atas kejadian tersebut kerabat korban melapor ke Polsek Rote Tengah.

Kapolsek Rote Tengah, Ipda Igo Pringgogadi kepada wartawan menjelaskan, kasus ini sudah ditangani polisi sesuai laporan polisi nomor LP/08/VIII/2021/Sek Rote Tengah tanggal 5 Agustus 2021.

"Pelaku bersama korban pulang dari sawah, setelah tiba di lokasi kejadian, pelaku dan korban sempat bertengkar masalah akar tuba. Namun saat itu pelaku tidak menerima baik atas kata-kata korban, sehingga pelaku menarik parang dari sarungnya dan langsung memotong korban," kata Ipda Igo Pringgogadi, Jumat (6/8).

Polisi sudah mengamankan barang bukti parang milik pelaku, dan melakukan visum terhadap korban di rumah sakit.

"Aawalnya pelaku melawan dan kita pendekatan persuasif, dan pelaku pun kita amankan untuk diperiksa," tutup Igo Pringgogadi. Merdeka.com

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :