Berita / Bisnis /
Gelar IPO, PT Pulau Subur Buka Harga Rp 198 - Rp 206 per Saham
Jakarta, elaeis.co - Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Pulau Subur (PTPS) Tbk bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 450 juta saham atau 20,76%.
Calon emiten ini menawarkan harga awal di rentang Rp 198-206 per saham. Dari aksi korporasi ini perseroan bisa meraup dana segar maksimal Rp 92,7 miliar.
Pulau Subur juga akan menerbitkan 225 juta waran seri I secara gratis bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I, di mana memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham dengan kisaran harga pelaksanaan Rp 218-226. Total dana dari pelaksanaan waran seri I maksimal Rp 50,85 miliar.
Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung mulai hari ini hingga 22 September 2023. Adapun perkiraan masa penawaran umum di 3-5 Oktober dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkiraan pada 9 Oktober. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah NH Korindo Sekuritas.
Pemegang saham Pulau Subur (PTPS) sebelum IPO adalah PT Sekawan Kontrindo 99,12%, Efendi 0,44%, dan Burhan 0,44%.
Separuh dana yang diperoleh dari IPO rencananya akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) kapasitas 10 ton per jam. Sisanya digunakan untuk modal kerja seperti pembelian tandan buah segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor, dan peralatan produksi.
Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran maka akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.
Pulau Subur berdiri sejak tahun 1980 yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit pada 2 lokasi, yaitu Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin; dan Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Saat ini perseroan mengelola lahan sawit dengan total luas izin lokasi 1.180,39 hektare.
Luas lahan tanaman belum menghasilkan (TBM) perseroan adalah sebesar 94,89 hektare atau sebesar (8,70%), dan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) 995,75 hektare (94,89%). Produksi tahun 2022 sebesar 30.059 ton tandan buah segar (TBS).
Komentar Via Facebook :