Berita / Bisnis /
Geliat Oleochemical di Indonesia
Jakarta, elaeis.co - Tahun lalu, produksi oleochemical Indonesia sudah mencapai 11,388 juta ton. Jumlah ini terbagi dalam lima kelompok produksi yang ada; Fatty Acid 4,6 juta ton, Fatty Alcohol 1,9 juta ton, Glycerine 863 ribu ton, Methyl Ester 1,9 juta ton dan Soap Noodle 1,8 juta ton.
Angka-angka ini mencuat dalam webinar bertajuk "Produk Sawit untuk Hortikultura - Peningkatan Kemitraan antar Sektor" yang ditaja oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kemarin. Elaeis.co ikut dalam webinar itu.
Saat didapuk menjadi pembicara, semua angka tadi kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), Rapolo Hutabarat berasal dari produksi 22 perusahaan oleochemcical yang ada di Indonesia.
Kalau dibandingkan dengan produksi empat tahun ke belakang, trend produksi oleochemical Indonesia terus meningkat. Ini sejalan dengan jumlah perusahaan yang bertambah.
Pada 2016 misalnya, produksi masih di angka 10,970 juta ton dengan 19 perusahaan, 2017 11,250 juta ton dengan jumlah perusahaan yang sama.
Produksi tahun 2018 sama dengan tahun sebelumnya meski jumlah perusahaan bertambah menjadi 20. Lalu pada 2019, produksi meningkat menjadi 11,326 juta ton dan produksi 2020 sama dengan produksi tahun sebelumnya di saat di dua tahun itu, perusahaan bertambah menjadi 21 perusahaan.
Lebih jauh Rapolo cerita, tidak semua perusahaan tadi menjadi anggota APOLIN. "APOLIN itu berdiri pada 1995 dengan 6 perusahaan sebagai anggota. Sekarang jumlah anggota APOLIN ada 12 perusahaan," terangnya.
Semua anggota APOLIN itu kata Rapolo tersebar di dua pulau besar di Indonesia; Jawa (3 perusahaan) dan Sumatera (9 perusahaan). Lihat gambar di bawah;
Peta sebaran anggota APOLIN. foto: tangkapan layar.
Sementara di Kalimantan, Sulawesi dan Papua, perusahaan semacam itu belum ada lantaran terkait dengan ketersediaan sumber bahan baku.
Komentar Via Facebook :