Berita / Kalimantan /
GIZ Diminta Tidak Pilih-pilih, Semua Wilayah Kaltim Butuh Transformasi Pertanian
Samarinda, elaeis.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik melakukan pertemuan dengan Deutsche Gesselschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari 130 negara.
Pertemuan dilakukan di Ruang Rapat Serbaguna Jempang lantai 2 Kantor Badan Penghubung Provinsi Kaltim, Jalan Kramat II, Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Malik dengan seksama mendengarkan paparan tentang Innovation Regions for a Just Energy Transition di pertemuan itu. Inovasi ini berhubungan erat dengan blue print buffer zone Ibu Kota Nusantara (IKN).
Usai mendengar paparan, Akmal mengingatkan agar transformasi pertanian termasuk subsektor perkebunan sawit yang diinisiasi dan didampingi GIZ diberlakukan adil bagi semua wilayah di Kaltim.
"Jangan hanya empat kabupaten dan kota yang diperhatikan. Yakni Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kutai Kartanegara (Kukar). Harusnya perhatikan juga Bontang, Kutai Timur, Berau, Mahakam Ulu, Kutai Barat, Paser. Semua akan menjadi sentra pengembangan pertanian. Kita harus berlaku adil untuk seluruh daerah," tegas Akmal dalam pernyataan resmi Diskominfo Kaltim, kemarin.
Akmal mengaku sangat gembira lantaran GIZ bisa membantu Pemprov Kaltim untuk menyiapkan transformasi pertanian berkelanjutan dan transisi energi. Kedua isu ini menurutnya sangat penting untuk mendukung kehadiran IKN.
"Saya senang GIZ bantu kita. GIZ ini organisasi nonpemerintah yang memiliki fokus dalam hal transisi energi dan transformasi pertanian. Saya ingin kita sukses. Saya ucapkan terima kasih sudah membantu menyukseskan transformasi pertanian," katanya.
Kepala Bappeda Kaltim Yusliando sangat mendukung usul Pj Gubernur Akmal Malik agar transformasi pertanian dilakukan di semua wilayah Kaltim, bukan hanya empat kabupaten dan kota yang bertetangga dengan IKN.
"Tentu ini berkaitan dengan hak ekonomi. Kita lihat ekosistem rantai pasoknya untuk sentra industri nanti. Kita akan jadikan acuan untuk melihat potensi mana yang bisa dijadikan sentra mendukung IKN," jelasnya.
Yusliando juga optimisi ke depan kekuatan ekonomi Kaltim masa depan tidak akan lagi bergantung pada batu bara. Tapi juga dari perkebunan sawit dan komoditas pangan seperti beras dan jagung.
"Jadi kita harus mencari sumber-sumber ekonomi yang baru. Kita tetap akan lanjut, di sisi lain kebutuhan jangka pendek ini juga harus kita teruskan dan hal-hal yang Pak Pj Gubernur sampaikan harus kita tuangkan dalam term of reference (ToR)," jelasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Tenaga Ahli Pj Gubernur Emeralda Ayu Kusuma, Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Ujang Rachmad, Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi, Kepala DKP3A Noryani Sorayalita, serta Kepala Disperindagkop dan UMKM Heni Purwaningsih, serta perwakilan GIZ Ade Cahyadi dan Aldiza.
Komentar Via Facebook :