https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Hanya Sebagian Pabrik di Subulussalam Beli Sawit dengan Harga Tinggi

Hanya Sebagian Pabrik di Subulussalam Beli Sawit dengan Harga Tinggi

Foto Antara


Aceh, Elaeis.co - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, Ir Netap Ginting mengungkapkan hanya sebagian pabrik minyak sawit di daerah tersebut yang membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik petani setempat dengan harga lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

"Di sini (Kota Subulussalam), beda pabrik, beda harga. Misalnya di PT Global Sawit Semesta, sekilonya Rp1.950. Sementara di pabrik lainnya, ada yang Rp1.940 sekilo," kata Netap Ginting dikonfirmasi Elaeis.co melalui telepon seluler, Senin (31/5).

Menurut Netap, harga sawit di daerahnya juga tidak sesuai dengan  harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh Rp2.251/Kg.

"Itulah. Mestinya kan harganya sama. Tapi ini beda. Ditetapkan pemerintah Rp2.251/Kg. Sementara prakteknya, di Subulussalam, sawit katagori umur 10-20 tahun, dihargai sekilo hanya Rp1.950. Harga itu pun tak merata di semua pabrik. Bahkan ada pabrik membeli kelapa sawit milik petani dibawah harga Rp1.950/Kg," kata dia.

Netap mengatakan, alasan pabrik minyak sawit di daerahnya tidak berpedoman pada Permentan 01 Tahun 2018 soal penetapan harga karena sampai saat belum ada petani swadaya yang bermitra dengan PKS di sana.

"Itulah alasan pabrik-pabrik di sini. Maka itu, kita (Apkasindo) mendorong supaya dibikin Pergub (Peraturan Gubernur) dan Perwali (Peraturan Walikota) tentang penetapan harga dan membentuk tim evaluasi dan monitoring harga di setiap kabupaten/kota," terangnya.

Hal ini dilakukan supaya harga kelapa sawit di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh sama. "Apkasindo Subulussalam sudah mengusulkan ke Pemko. Dan, Bagian Hukum Sekdako bilang masih dalam proses," kata dia.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :