Berita / Sumatera /
Harapan Petani Sawit di 2022, Harga TBS Makin Mahal, Pupuk Turun
Siak, Elaeis.co - Tingginya harga dan kelangkaan pupuk selama 12 bulan terakhir sangat dikeluhkan oleh petani sawit di Kabupaten Siak, Riau.
Petani menilai, kenaikan harga sawit sepanjang tahun lalu tidak sebanding dengan harga penjualan sawit yang belum sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kondisi ini tentu memberatkan petani. Apalagi di masa pandemi saat ini kondisi perekonomian juga belum stabil.
"Sebetulnya, kalau kita hitung-hitung, tingginya harga sawit saat ini, sama saja. Sebab harga pupuk subsidi maupun non subsidi juga naik. Langka lagi," kata salah seorang petani sawit di Kecamatan Dayun, Siak, Hendra saat berbincang dengan Elaeis.co melalui telepon seluler, Senin (3/1).
Kenaikan paling jelas, kata Hendra, terlihat di pupuk urea. Tadinya, pupuk jenis ini dihargai Rp4.500/kg atau Rp4.600/kg. Sekarang harga pupuk sudah mencapai di angka Rp6.000/kg dan Rp6.400/kg.
Begitu pula pupuk Poska subsidi dari pemerintah yang semula harganya Rp165 per 50 kg, kini di atas Rp200 ribu per 50 kg.
"Harga pupuk NPK juga begitu. Di pengecer harganya Rp 12.500/kg atau sekitar Rp 625.000 per sak. Padahal sebelumnya hanya Rp 280.000 per sak. Sudahlah harga tinggi, langka pula," kata pria 43 tahun ini.
Untuk itu, ayah dua anak ini berharap, tahun 2022 ini harga pupuk subsidi bisa turun lagi seperti semula. "Kalau kayak dulu harganya (pupuk) kan mantap. Kita berharap pemerintah bisa menurunkan harga pupuk dan harga sawit naik. Paling tidak (harga sawit) stabil kayak harga sekarang di atas Rp2.980/kg atau Rp3.000/kg," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :