https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Harga Ayam di Bawah HPP Terlama Sepanjang Sejarah pada 2020

Harga Ayam di Bawah HPP Terlama Sepanjang Sejarah pada 2020

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).


Pekanbaru, Elaeis.co - Ketua Bidang Hukum & Humas Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN) Cecep M Wahyudin mengungkapkan harga daging ayam di tingkat peternak pada tahun lalu nyaris selalu di bawah harga pokok produksi (HPP).

Tak ayal, banyak peternak ayam merasa terpukul hingga melakukan aksi di kantor Kementerian Pertanian dan Istana Negara.

"Peternakan ayam yang memang sangat terpukul ya, tahun 2020. Baru dalam sejarah, lebih kurang 6-8 bulan harga karakas ayam mentok di bawah HPP, jauh. Hampir 40 persen di bawah HPP. Biasanya hanya 2 minggu-satu bulan," ujarnya dalam diskusi virtual Literasi Sistem Resi Gudang (SRG), Kamis (22/4).

Menurut Cecep, langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong SRG untuk komoditas ayam akan membantu menjaga stabilitas harga di tingkat peternak.

Pasalnya, daging ayam bisa disimpan dalam jangka waktu lebih lama dan dijual ketika harganya mengalami kenaikan. "Pada hakikatnya, SRG sangat bermanfaat ya, dan harus lebih banyak lagi disosialisasikan," tuturnya.

Namun, kata Cecep, dibutuhkan dukungan pihak ketiga karena sistem storage di komoditas beku ini masih sangat jauh dari harapan. Ia mencontohkan, storage rumah potong ayam hanya mampu menampung produksi ayam nasional selama dua pekan.

"Dibutuhkan effort dari Kementerian Perdagangan atau pihak ketiga, khususnya perbankan untuk bantu pengusaha buat storage. Memang itu lah yang menyebabkan harga ayam sangat fluktuatif, kemampuan storage yang masih rendah sementara kemampuan rumah potong sendiri kurang lebih 40 persen dari produksi nasional," jelasnya.

Selain itu, Cecep juga meminta sistem kerja resi gudang dibuat menjadi dua pintu. Pertama, dengan cara yang selama ini sudah berjalan yakni perbankan memberikan kredit kepada peternak.

Kedua, dengan cara utang dialihkan ke pengelola resi gudang agar peternak yang belum memiliki cukup uang untuk membayar resi dapat tetap menjual daging ayamnya ke peritel.

"Untuk menebus resinya itu memang membutuhkan uang sementara sistem payment di karkas ayam rata-rata ada term-nya sekitar 15-30 hari. Kecuali di sini Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) bisa membayar dulu resinya," pungkas Cecep.

CNN Indonesia

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :