INHU, Elaeis.co - Harga  sawit petani dihargai lebih tinggi oleh pengepul ketimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Alasannya, karena menurut pabrik brondolan yang berasal dari lapisan luar janjang memiliki potensi minyak tertinggi jika dibandingkan dengan lapisan tengah dan lapisan dalam. 

Kandungan minyak brondolan mencapai 50% sedangkan tandan buah segar (TBS) hanya mengandung minyak berkisaran 20% - 26%.

Pemilik salah satu peron di Desa Bukit Meranti, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau Asep Daulay mengatakan, dirinya membeli brondolan buah sawit milik petani saat ini Rp 2.800/kilogram, tetapi untuk harga tandan buah segar (TBS) sawit hanya Rp 2.600/ kilogram. 

"Harganya lebih tinggi brondolan selisih mencapai Rp 200 perak/kilogram. Akan tetapi, petani rata-rata saat menjual produksi sawitnya tidak dipisah, jadi kita beli dengan harga TBS," kata Asep Daulay kepada Elaeis.co, Senin (28/10).

Hal yang sama juga diutarakan Ketua DPD SAMADE Indragiri Hulu,
Gundra Irawan. Di tidak menampik kebanyakan petani saat ini menjual hasil panen campur antara TBS dengan brondolan.

"Mungkin petani malas ribet. Seperti saya sendiri jarang menjual brondol terpisah, bukan nggak tau nilai jualnya, tetapi kita pengen simpel," kata dia.