Berita / Komoditi /
Harga Buah Naik, Ninja Sawit Beraksi di Riau
Pekanbaru, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) Riau kini menyentuh angka Rp3.000/kg. Tentu harga ini membuat para petani girang. Namun para petani saat ini masih dibebani dengan harga pupuk yang juga melambung tinggi.
Selain harga pupuk, perasaan para petani juga cukup was-was dengan resiko buah kelapa sawit di kebunnya hilang dicuri sebelum dipanen. Ini adalah fenomena yang sering terjadi, dimana harga sawit mahal pencurian buah kelapa sawit juga meningkat.
Seperti apa yang dirasakan Raja Aidil Siregar petani muda yang mencoba peruntungan berkebun kelapa sawit. Kini kebun sawitnya yang berada di wilayah Palas, Rumbai Pesisir tepat di belakang Lapas Narkoba, Lapas Anak dan Lapas Perempuan itu menjadi sasaran para pencuri sawit (ninja sawit).
Belum lama ini, ia kehilangan buah kelapa sawit lantaran dicuri. Tak tanggung-tanggung hampir separuh luas kebunnya telah dipanen orang tak dikenal.
"Dua Minggu lalu, pas mau panen tukang panen melihat pelepah kok banyak turun, lalu bertanya ke aku apa ada manten?, aq bilang gak ada. Ternyata pas dicek bukan hanya pelepah, buah sawitnya juga ilang," kata Raja saat berbincang bersama Elaeis.co, Rabu (13/10).
Raja menerangkan, saat itu bukan hanya kebunnya saja yang menjadi sasaran para maling buah sawit itu, tapi ada 4-5 kebun lain yang mengalami hal yang sama. "Kebun kita memang jadi sasaran empuk karena masih berumur 5 -10 tahun. Sedangkan sekeliling sudah hampir 20 tahunan," terangnya.
"Kalau umur segitu kan masih mudah dijangkau pakai dodos. Kalau ninja sawit kan kebanyakan pakai Dodos, jarang yang pakai egrek karena lebih cepat," imbuhnya
Kata Raja, di tahun 2021 ini ia sudah mengalami 3 kali pencurian buah sawit di kebunnya itu. Malah sebelumnya pernah hampir semua di curi buah kelapa sawit di kebunnya itu dicuri. "Pernah kami hanya dapat 300 kg, padahal dari 2 hektar kebun biasanya hasilnya kurang lebih 1 ton sekali panen. Sejak harga Rp.2000 lah ninja sawit ini sering terjadi," terangnya.
Selain karena umurnya masih muda tadi, letak kebun juga menjadi salah satu faktor mulusnya pencurian itu. Letaknya memang agak jauh dari permukiman warga.
Tapi yang buat Raja gak habis pikir, aksi pencurian itu dilakukan secara terang-terangan. Kadang dilakukan pagi sekitar jam sepuluh hingga siang hari. "Mereka ini seperti tidak ada takutnya. Kadang pas kepergok sama tukang panen atau warga, malah nantangin balik pakai parang dan sebagainya," terangnya.
Kalau dari informasi yang didapat Raja, para pelaku bukan merupakan warga daerah tersebut. Mereka adalah pemain lama.
"Terakhir 2 orang sudah ditangkap polisi. Tapi masih ada beberapa orang lagi yang menurut warga para pemain lama," tuturnya.
"Ya kita berharap, petugas kepolisian cepat merespon dan memperhatikan keluhan para warga seperti kami ini," tandasnya.
Komentar Via Facebook :