https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Harga CPO dan Kedelai Diprediksi Bakal Naik Bersamaan

Harga CPO dan Kedelai Diprediksi Bakal Naik Bersamaan

Ilustrasi minyak sawit mentah atau CPO (Kontan/Muradi)


Jakarta, Elaeis.co - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memprediksi harga CPO dan kedelai di pasar global akan terus naik dalam beberapa waktu ke depan. Oleh sebab itu, pihaknya telah bersiaga untuk menjaga harga di dalam negeri agar tidak melambung.

"Harga CPO sudah menyentuh USD 12. Bahkan tahun depan komoditas-komoditas lain yang biasanya berdampingan dengan kacang kedelai, diprediksi itu harganya akan naik lebih tinggi lagi," katanya dikutip IDXChannel.

Ia menuturkan, harga kedelai saat ini berada di kisaran Rp 9.100 sampai Rp 9.500/kg. Namun, Mendag menekankan bahwa hasil panen di Brazil dan Amerika Selatan itu tidak terlalu bagus. Hal inilah salah satu pemicu naiknya harga kedelai. Kendati demikian, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah menyusun strategi guna mengantisipasi kejadian-kejadian yang akan terjadi.

"Harga kedelai sebenarnya sudah sempat naik, Rp 9.700/kg, tapi sekarang sudah turun. Tetapi yang perlu digarisbawahi, kita melihat bahwa hasil panen di Brazil dan Amerika Selatan itu tidak terlalu bagus. Jadi kita memprediksikan bahwa ada kemungkinan harga kedelai menjadi stabil tinggi. Bahkan jika curah hujan tetap basah di Amerika Selatan, ada kemungkinan untuk naik. Jadi kita sudah antisipasi," terangnya.

Lebih lanjut, Mendag Lutfi memaparkan, karena harga kedelai beriringan dengan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), maka dapat dikatakan bahwa harga CPO saat ini belum mencapai puncak tertinggi. Artinya akan ada kemungkinan harga CPO akan terus melaju.

"Nah karena harga kedelai kemungkinan akan naik, biasanya itu beriringan dengan harga CPO. Jadi harga CPO ini belum mencapai titik tertinggi, artinya bisa naik lagi. Dan ini akan kita antisipasi, dan kita akan memberikan kebijakan-kebijakan yang membantu untuk proses ekspor tetap baik tetapi harga di dalam negeri tidak terlalu mahal," jelas dia. 


 

Komentar Via Facebook :