Berita / Serba-Serbi /
Harga Gas Melon Melambung, Petani Sawit Minta Pemerintah Tanggap
Bengkulu, elaeis.co - Para petani sawit di Bengkulu Utara mengeluhkan harga gas melon atau tabung isi 3 kg yang sudah mencapai Rp 35 ribu. Padahal harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg di daerah ini hanya sekitar Rp 19 ribu.
Kenaikan harga gas melon ini dirasakan sangat memberatkan para petani sawit. Menurut salah satu petani sawit di Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Budi Santoso, melambungnya harga gas melon sangat merugikan para petani sawit.
"Kami butuh gas untuk memasak di rumah maupun mengoperasikan mesin pemanen sawit. Harga yang sangat tinggi membuat kami sulit untuk memenuhi kebutuhan gas," ujarnya, Jumat (21/4).
Dia berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi yang tepat untuk menstabilkan harga gas melon sehingga para petani sawit dapat memenuhi kebutuhan gas mereka dengan harga yang terjangkau. "Kami berharap harga gas melon bisa turun, kami berharap pemerintah dapat mengevaluasi harga gas melon yang sekarang ini," tukasnya.
Menurut Budi, dampak kenaikan harga gas melon sangat dirasakan para petani sawit yang tinggal di perkebunan sawit yang jauh dari kota.
"Kami kesulitan memasak di rumah. Kami terpaksa membeli kayu bakar untuk memasak, dan ini membuat pengeluaran kami semakin tinggi," Bambang, seorang petani sawit lainnya di Kecamatan Arga Makmur, menambahkan.
Bambang menganggap pemerintah masih kurang responsif dalam menanggapi keluhan mereka terkait kenaikan harga gas melon yang sangat tinggi. "Saya yakin masyarakat lain juga keberatan dengan melambungnya harga gas melon. Makanya kami minta pemerintah tanggap meringankan beban masyarakat," harapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu Utara, Siti Qoriah mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menstabilkan harga gas melon di daerah itu. Namun, harga gas melon ditentukan sepenuhnya oleh distributor.
"Distributor memiliki hak untuk menentukan harga jual gas melon. Kami akan berkoordinasi dengan distributor gas melon untuk mencari solusi yang terbaik bagi petani sawit di Bengkulu Utara," ujarnya.
Komentar Via Facebook :