Berita / Sumatera /
Harga Jeblok, Produksi Kebun pun Ikut Ngos-ngosan
Pekanbaru, elaeis.co - Sudah sejak Desember tahun lalu, produksi kebun kelapa sawit milik Yanto Efendi mengalami penurunan produksi. Istilah dalam perkebunan kelapa sawit sering disebut trek.
Tentu kondisi itu membuat pendapatan pria yang berdomisili di Desa Pematang Jaya, Kota Lama, Rengat Barat, Indragiri Hulu itu juga menurun. Biasanya kata dia, kondisi ini akan berlangsung hingga akhir bulan ini. Jadi ada rentang waktu sekitar 4-5 bukan trek ini terjadi. Ini juga tergantung dari perawatan yang dilakukan oleh petani.
"Yang sampai 6 bulan juga ada," ujarnya kepada elaeis.co, Selasa (10/5).
Pria kelahiran 1965 itu menceritakan, kondisi saat ini dari 10 hektar kebun yang dia punya, ia hanya dapat memanen sebanyak 8-9 ton. Itu pun sudah dibantu dengan perawatan ekstra menggunakan pupuk organik.
Sedangkan jika dibandingkan dengan kebun dengan luasan yang sama dan tidak mendapatkan perawatan bisa mencapai 50 persen. Artinya hanya 4 ton di 10 hektar kebun kelapa sawit.
Bukan hanya penurunan produksi, saat ini petani juga masih dihadapkan dengan anjloknya harga TBS di wilayah tersebut. Malah petani juga sudah pasrah.
"Sekarang harga sawit hanya Rp1.900-Rp2.300/kg di PKS. Sebelum tutup operasi libur lebaran kemarin, harga TBS masih berada di angka Rp2.500/kg. Masih terus mengalami penurunan," tandasnya.
Komentar Via Facebook :