https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Harga Lahan Mahal, Petani Sawit Makin Sulit Memperluas Kebun

Harga Lahan Mahal, Petani Sawit Makin Sulit Memperluas Kebun

Ilustrasi petani sawit/Reuters


Siak, Elaeis.co - Sebagian petani di Kabupaten Siak, Riau, kini mulai mengalami kesulitan memperluas perkebunan kelapa sawit mereka. Kondisi ini ditengarai karena selain keterbatasan lahan, juga akibat harga tanah yang terus naik. Hal ini terjadi menyusul semakin tingginya harga sawit.

Beberapa petani sawit di Kecamatan Dayun, Rabu (3/11) mengatakan, kenaikan harga sawit sekarang ini memang membuat petani bergairah mengembangkan perkebunan mereka.

Namun apa daya, mereka kini kesulitan mendapatkan lahan karena harga tanah di daerah tersebut juga ikut naik.

"Harga lahan naik sekarang. Kalau dulu, harga tanah kosong atau belum di tanam sawit masih Rp45-50 juta per hektare, kini rata-rata sudah Rp60 juta per hektare. Bahkan, kalau lokasinya strategis, bisa harganya Rp80 juta per hektare," kata Anto, yang memiliki kebun sawit di Kecamatan Dayun saat berbincang dengan Elaeis.co di Siak.

Itu kalau lahan kosong, lanjut Anto, jika lahan yang sudah ditanami sawit, harganya makin tinggi. Per hektare-nya bisa di atas Rp100 juta.

"Kalau di sini, rata-rata yang jual kebun sawit, per kapling. Satu kapling itu luasnya 2 hektare. Saat ini harganya, rata-rata satu kapling Rp230 juta. Dulu hanya sekitar Rp160 juta," kata dia.

Lebih jauh Anto mengatakan, karena harga semakin mahal dan keterbatasan lahan itu pula, petani di daerahnya kebanyakan membeli lahan di daerah lain untuk memperluas kebun sawit mereka.

"Ada yang ke Kabupaten Pelalawan, ada pula yang ke Inhu. Sebab di sana harga lahan lebih murah daripada di sini," kata dia.

Komentar Via Facebook :